Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) bergerak cepat menormalkan pasokan listrik kepada 21.492 pelanggan yang terdampak pemadaman akibat banjir yang melanda sejumlah kabupaten di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (4/4) malam dan sudah surut pada Rabu.
"Banjir yang menerjang sebagian wilayah di Pulau Sumbawa, pada Selasa (4/4) malam mengakibatkan suplai kelistrikan di beberapa lokasi harus dipadamkan sementara untuk alasan keamanan," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Sudjarwo, di Mataram, Rabu.
Ia menyebutkan sebanyak 21.492 pelanggan yang berada di Pulau Sumbawa, yakni 5.817 pelanggan di Kabupaten Sumbawa, dan 15.675 pelanggan di Kota Bima terdampak padam akibat banjir yang terjadi.
Dua unit PLN yang terdampak, yakni PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa dan PLN UP3 Bima bergerak cepat melakukan penormalan setelah banjir mulai surut dengan melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan dan pemeriksaan di jaringan yang terdampak banjir.
Sudjarwo juga menyebutkan total 65 gardu yang tersebar di tujuh kecamatan harus dipadamkan untuk menjaga keselamatan masyarakat di lokasi banjir.
"Sebanyak 40 petugas kami turunkan untuk mempercepat proses penormalan. Untuk wilayah Kota Bima, 100 persen suplai listrik sudah kembali normal di hari Rabu (05/04) pukul 04.30 Wita," ujarnya.
Untuk wilayah Kabupaten Sumbawa yang dilanda banjir bandang, petugas hingga saat ini masih melakukan perbaikan. Total 10 gardu dari 14 gardu yang menyuplai 4.879 pelanggan telah berhasil dinormalkan.
Untuk empat gardu yang melistriki 938 pelanggan, hingga saat ini masih dilakukan perbaikan di lokasi oleh petugas PLN.
"Kondisi di lokasi, debit air masih tinggi. Jadi listrik belum bisa kami normalkan. Akan sangat berbahaya apabila listrik normal ketika kondisi di lokasi masih tidak aman. Segera setelah kami pastikan aman, listrik segera kami normalkan," ucapnya.
Menurut dia, aliran listrik harus segera dipadamkan untuk keamanan masyarakat. Hal ini disebabkan instalasi listrik yang tergenang air dapat memicu arus hubung singkat yang dapat berakibat fatal bagi warga.
Sudjarwo juga mengimbau warga untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap cuaca ekstrem. Salah satunya memutus aliran listrik yang mengalir ke rumah dengan cara mematikan mini circuit breaker yang ada di kWH meter pelanggan.
Selain itu, ia juga berharap kerja sama masyarakat apabila menemukan kondisi instalasi listrik yang tidak aman di sekitarnya untuk segera ditindaklanjuti oleh PLN.
"Segera laporkan melalui aplikasi PLN Mobile apabila warga menemukan jaringan PLN yang tidak aman dan membahayakan warga. Hal ini akan sangat membantu PLN untuk meminimalisir pemadaman yang terjadi di masyarakat," kata Sudjarwo.
Tercatat sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Sumbawa yang terdampak banjir, yakni Kecamatan Lenangguar, Moyo Hulu, Empang, Ropang, Lunyuk, Alas, dan Orong Telu. Sedangkan di Kota Bima, yakni Kecamatan Asakota, Raba, Rasane Barat, dan Mpunda.
Berita Terkait
PLN EPI buat program kelola sampah jadi peluang ekonomi
Senin, 18 November 2024 5:14
PLN NTB dorong pertumbuhan industri dan bisnis dengan penambahan listrik 11 MVA
Sabtu, 16 November 2024 5:34
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
Jumat, 15 November 2024 22:09
PLN siap dukung pemerintah capai 75 persen energi terbarukan hingga 2040
Kamis, 14 November 2024 6:24
Jaksa kantongi hasil pemeriksaan Bappenda dan PLN di kasus korupsi PPJ Lombok Tengah
Rabu, 13 November 2024 14:26
PLN menggandeng Mubadala Energy tingkatkan pemanfaatan gas bumi
Rabu, 13 November 2024 5:02
PLN menggalang kolaborasi di COP 29 swasembada energi berkelanjutan
Selasa, 12 November 2024 18:42
Pembukaan COP 29 Azerbaijan: PLN galang kolaborasi global untuk transisi energi
Selasa, 12 November 2024 16:01