RSUD Mataram berikan Pelayanan Konseling HIV/AIDS

id RSUD Mataram

Namun jika ada masyarakat atau bahkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang membutuhkan pelayanan, kami siap menerima
Mataram,  (Antara)- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memberikan pelayanan konseling tentang HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Herman Mahaputra di Mataram, Minggu, mengatakan pelayanan konseling HIV dan AIDS atau sindrom menurunnya kekebalan tubuh manusia di RSUD memang belum dilakukan secara maksimal.

"Namun jika ada masyarakat atau bahkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang membutuhkan pelayanan, kami siap menerima," ujarnya.

Menurutnya, pelayanan konseling HIV/AIDS dan ODHA ini sebagai bagian persiapan RSUD Mataram menjadi rumah sakit pelayanan "care support and treatment" (CST).

"Kami menargetkan tahun 2015 RSUD Mataram sudah dapat beroperasi secara penuh menjadi rumah sakit CST," katanya.

Menurutnya, saat ini berbagai persiapan untuk CST sudah hampir rampung, seperti penyiapan sumber daya manusia (SDM) dari tenaga dokter, perawat, tim konseling, tim gizi hingga profesi lainnya.

Begitu juga dengan penyediaan fasilitas ruangan pelayanan, yang disediakan cukup representatif dan terbuka, sehingga tidak ada perbedaan.

Hal ini, katanya, sekaligus sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa ODHA tidak ada bedanya, karena mereka juga mempunyai hak, keuntungan dan kesempatan yang sama dengan orang yang menderita penyakit lainnya.

"Intinya kami sudah siap dan tinggal pelaksanaannya saja," katanya.

Ditambahkannya, selama ini CST untuk penangan HIV/ADIS hanya ada di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) NTB, tetapi jika RSUD Mataram bisa menjadi CST tahun depan maka berbagai upaya penanganan ODHA dapat dilakukan lebih fokus dan maksimal.

Sekretaris I Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Mataram dr Margaretha Cephas sebelumnya menyebutkan, kasus HIV/AIDS di Kota Mataram secara kumulatif dari tahun 2001 hingga September 2014 tercatat sebanyak 282 kasus, terdiri atas 145 HIV dan 137 AIDS dengan 94 kasus kematian.

Dalam penanganan di CST, orang dengan HIV/AIDS akan mendapatkan berbagai terapi, peningkatan gizi dan pengobatan seumur hidup secara gratis.