Dinsosnakertrans: 80 Persen KUBe Di Mataram Mandiri

id kube mandiri

"Dari 230 KUBe yang ada 80 persennya berkembang dengan baik, bahkan 15 persen KUBe dari 80 persen tersebut sudah sangat maju bahkan bisa dikatakan mandiri,"
Mataram,  (Antara NTB)- Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram H Ahsanul Khalik menyebutkan sebanyak 80 persen kelompok usaha bersama (KUBe) di daerah ini dapat dikatakan mandiri karena berkembang dengan baik.

"Dari 230 KUBe yang ada 80 persennya berkembang dengan baik, bahkan 15 persen KUBe dari 80 persen tersebut sudah sangat maju bahkan bisa dikatakan mandiri," katanya di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sabtu.

Hal itu dapat terlihat dari omzet salah satu KUBe Cita Rasa di Kelurahan Karang Baru, Kecamatan Selaparang, yang setiap harinya mendapatkan omzet penjualan roti sebesar dari Rp10 juta.

Sebanyak 80 persen KUBe yang pengelolaannya masuk kategori baik itu memiliki berbagai jenis usaha antara lain usaha roti, kerupuk, kerajinan tangan, dan bakulan dan lainnya.

Dikatakannya, dalam upaya pembinaan Dinsosnakertrans bersama Dinas Sosial Provinsi NTB terus melakukan pendampingan secara rutin, dengan terus memantau perkembangannya.

"Tidak hanya kepada KUBe yang berhasil, kami juga melakukan pemantauan kepada sebanyak 20 persen KUBe yang masih tertatih-tatih tetapi mereka tetap jalan," katanya.

Menurut dia, keberhasilan KUBe di Kota Mataram itu mendapat perhatian dari pemerintah, sehingga Kementerian Sosial tahun ini akan menjadikan Mataram sebagai proyek percontohan pembentukan koperasi KUBe untuk wilayah timur Indonesia.

"Kota Mataram terpilih menjadi proyek percontohan pembentukan koperasi KUBe karena program pengembangannya dinilai berhasil," ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini rencana tersebut dalam tahap sosialisasi baik kepada masyarat maupun ke pada KUBe-KUBe yang ada, sekaligus menentukan KUBe yang mana yang bisa menjadi proyek percontohan tersebut.

Khalik mengatakan, dalam rencana programnya pengurus KUBe yang dianggap berhasil akan menjadi pengurus koperasi dan diberikan bantuan modal untuk mengelola koperasi dari pemerintah.

Dengan demikian, para anggota KUBe dapat memberikan pinjaman kepada anggota KUBe lainnya, bahkan masyarakat umum boleh mendapatkan pinjaman asalkan terlebih dulu menjadi anggota KUBe dan koperasi.

Hal ini tentu memberikan dampak positif terhadap perkembangan KUBe sekaligus pertumbuhan ekonomi di Kota Mataram, terutama bagi KUBe yang dinilai kurang aktif bisa menjadi aktif.

"Akan tetapi, kami belum mengetahui berapa besaran bantuan yang akan diberikan dalam tahap uji coba itu," ujarnya. (*)