Mataram, 5/2 (Antara) - Kepolisian Sektor Ampenan, Kota Mataram, menyita senjata api beserta belasan butir peluru aktif saat menggelar razia tempat kos di lingkungan Taman Sari, Kecamatan Ampenan.
"Senjata api beserta belasan butir pelurunya diamankan karena tidak memiliki surat izin, saat ini pemiliknya sedang menjalani proses pemeriksaan," kata Kapolsek Ampenan Kompol Arief Yuswanto di Mataram, Kamis.
Dikatakannya, pemilik dari senjata api beserta peluru tersebut adalah RA (22), warga yang tinggal di kos wilayah Taman Sari, Ampenan. Menurut keterangan RA, senjata api tersebut tidak pernah digunakan, hanya sebagai barang hiasan di kamarnya.
Terkait pengakuan RA tersebut, penyidik Polsek Ampenan masih terus mendalami keterangan RA. "Penyidik masih memeriksanya. Kalau terbukti, akan dikenakan pasal darurat," ucapnya.
Pelaksanaan razia yang digelar Polsek Ampenan pada Rabu (4/2) malam itu, dalam rangka operasi Bina Kusuma Gatharin 2015. "Jadi sasaran utama dalam operasi pada Rabu malam itu adalah senjata tajam dan narkoba," katanya.
Selain RA, pihak kepolisian juga berhasil mengamankan empat penghuni kos lainnya di wilayah Taman Sari, diantaranya IR, IB, GA, dan BR. Ke empat warga tersebut diamankan karena saat diperiksa, polisi menemukan beberapa senjata tajam di dalam kamar kosnya.
Namun, pihak kepolisian memberikan keringan terhadap ke empat warga tersebut. "Kami hanya mengamankan barang bukti saja berupa senjata tajam miliknya, tapi mereka dikenakan wajib lapor," ucapnya.
Sehubungan hal itu, Arief mengimbau kepada para pemilik kos untuk lebih memperhatikan aktivitas para penghuninya. "Kami juga sudah berkomunikasi dengan kepala lingkungan, RT, dan pemilik kos agar lebih memperhatikan kegiatan para penghuninya, jika ada hal yang mencurigakan, langsung lapor ke polisi," katanya.
Hal itu dikatakannya, mengingat saat ini banyak para pelaku kejahatan yang kerap menggunakan tempat kos sebagai lokasi persinggahan saja. "Para pelaku itu sebagian besar berasal dari luar kota, jadi mereka membutuhkan lokasi persinggahan untuk menyimpan barang bukti atau merencakan aksinya," ujar Arief.
Lebih lanjut, ia mengharapkan kepada para pemilik kos agar lebih mengenal asal usul para penghuni kosnya. Selain itu, dirinya berharap aktivitas di tempat kos lebih dipantau. "Alangkah baiknya pemilik kos memasang CCTV agar lebih termonitor," katanya. (*)