Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menggerakkan semua organisasi perangkat daerah (OPD) di tingkat kabupaten/kota untuk bergotong-royong menurunkan angka kasus stunting.
Sebagaimana dikutip dalam siaran pers dari pemerintah provinsi pada Rabu, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengatakan bahwa setiap OPD sudah diberi tanggung jawab untuk melakukan upaya penanggulangan stunting.
"OPD memiliki kecamatan binaan, seperti di Desa Bujak ini adalah binaan RSUP," kata Rohmi di Kota Mataram.
Pemerintah Provinsi NTB melaksanakan Gerakan Gotong Royong Bakti (GGRB) Stunting di seluruh kabupaten dan kota untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting.
Menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting pada anak di Provinsi NTB meningkat dari 31,4 persen pada 2021 menjadi 32,7 persen pada 2022.
Upaya untuk menurunkan angka kasus stunting meliputi intervensi spesifik, upaya untuk memenuhi kebutuhan gizi dan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, serta intervensi sensitif atau intervensi pendukung seperti penyediaan air bersih dan perbaikan sanitasi.
Selain itu, kampanye pencegahan pernikahan pada usia dini serta penyuluhan kepada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui juga dilakukan untuk mencegah stunting pada anak.
Berita Terkait
Gerakan tablet tambah darah siswi SMP-SMA digelar di Lombok Tengah
Senin, 29 April 2024 12:09
Selama tiga bulan, PLN NTB selamatkan 160 anak dari ancaman stunting
Senin, 1 April 2024 20:20
Menutup program penanganan stunting, PLN NTB berhasil entaskan 88 persen gizi buruk
Minggu, 31 Maret 2024 22:44
Cegah stunting, Pemkab Lombok Utara gelar program pencegahan kurang darah
Kamis, 21 Maret 2024 16:05
UNICEF menggelar lokakarya pembelajaran pemodelan kader posyandu
Rabu, 20 Maret 2024 17:15
Angka stunting di Lombok Tengah turun jadi 10,91 persen
Selasa, 19 Maret 2024 10:16
Program TJSL PLN NTB entaskan 63,7 persen kasus stunting
Selasa, 6 Februari 2024 8:55
Stafsus Wapres RI cek percepatan reformasi birokrasi dan stunting di NTB
Selasa, 23 Januari 2024 19:04