Dinkes Mataram menyiapkan serum antirabies di 11 puskesmas

id Rabies di Mataram,Rabies Mataram,Serum Anti Rabies Mataram,Serum Anti-Rabies,Rabies,Puskesmas Mataram,Mataram

Dinkes Mataram menyiapkan serum antirabies di 11 puskesmas

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan serum anti-rabies di 11 Puskesmas dan rumah sakit di darah itu sebagai langkah antisipasi kasus rabies akibat gigitan hewan penular rabies (HPR), terutama anjing.

"Serum anti-rabies sudah kita siapkan di Puskesmas dan rumah sakit. Untuk jumlahnya masing-masing saya kurang hafal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Rabu.

Hal itu disampaikan menyikapi adanya kasus anak perempuan yang meninggal karena rabies setelah digigit sebulan sebelumnya di RSUD Buleleng, Bali pada 11 Juni 2023.

Menurutnya, untuk penanganan kasus rabies yang terpenting adalah bagaimana upaya pencegahan dan tindakan dari Dinas Pertanian selaku leading sektor yang memfasilitasi bidang tersebut.

"Dinas Pertanian kita harapkan bisa melakukan upaya pencegahan terhadap kasus rabies di daerah ini, khususnya di Kota Mataram," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Dijan Riyatmoko mengatakan setiap tahun kasus warga yang digigit anjing di Kota Mataram selalu ada.

"Tapi, setelah dilakukan pemeriksaan dan observasi, semua hasilnya negatif rabies," katanya.

Untuk tahun 2023, kasus gigitan anjing baru terjadi satu kasus dan sudah dilakukan observasi yang hasilnya negatif. Begitu juga tahun 2022, terjadi tiga kasus gigitan yang juga negatif rabies.

"Alhamdulillah, untuk Kota Mataram, khususnya dan Pulau Lombok umumnya, hingga saat ini masih aman, karena belum ditemukan kasus rabies," katanya.

Kendati demikian, pihaknya aktif melakukan upaya antisipasi virus rabies melakukan program vaksinasi, eliminasi, dan sterilisasi terhadap HPR terutama anjing.

Untuk tahun 2023, Distan melaksanakan kegiatan vaksinasi anjing dengan target 1.500 ekor.Tapi, jika ada tambahan vaksin, jumlah sasaran juga bisa bertambah.