Mataram (Antara NTB) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat mengoptimalkan Taman Wisata Alam (TWA) Kerandangan untuk menarik minat wisatawan lebih banyak berkunjung ke kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
"Kami ingin mengoptimalkannya dengan membuat semacam ekowisata burung yang bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Senggigi," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat (NTB) Widada, di Mataram, Kamis.
Ia menjelaskan TWA Kerandangan seluas 396,10 hektare, berada dekat dengan kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat dan berbatasan dengan hutan lindung Rinjani.
Di dalam obyek wisata alam tersebut, terdapat air terjun Putri Kembar, goa walet, mata air Eat Beraik.
Berbagai potensi flora dan fauna ada di dalamnya, seperti garu, buni, sengon, jambu hutan, kera ekor panjang, raja udang biru, merpati hutan, elang laut, sesap madu topi sisik, burung madu matari.
Upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan TWA Kerandangan, kata Widada, akan dilakukan bekerja sama dengan Universitas Mataram (Unram), selaku pihak yang akan melakukan penelitian dari segi flora dan fauna di kawasan konservasi tersebut.
"Harapan kami pada 2016, ekowisata burung tersebut sudah bisa digalakkan. Tapi sebenarnya secara `de facto` kami sudah melakukan pengelolaan TWA Kerandangan untuk ekowisata burung," ujarnya.
Dengan mengoptimalkan obyek wisata alam tersebut, menurut dia, akan memberikan efek samping bagi perkembangan ekonomi masyarakat sekitar kawasan. Baik dari sisi jasa transportasi, perdagangan dan penginapan dan efek ekonomi lainnya.
Dari sisi kelestarian lingkungan, lanjut Widada, masyarakat diharapkan bisa termotivasi untuk ikut merasa memiliki dan memelihara kawasan konservasi karena adanya dampak ekonomi dari pengelolaan TWA Kerandangan secara terpadu.
"Jadi kami juga melibatkan masyarakat sekitar dalam pengelolaan setiap kawasan konservasi," katanya.
Widada menjelaskan pihaknya sudah merancang berbagai kegiatan pengelolaan terhadap TWA Kerandangan, seperti rencana kegiatan pengelolaan jangka panjang 25 tahun, rencana pengembangan pariwisata alam, rehabilitasi klicung, pembinaan habitat burung koakiau.
Pemeliharan jalur batas, survei potensi, penangkaran kupu-kupu, patroli rutin dan penataan areal piknik.
TWA Kerandangan, lanjutnya, saat ini sudah dilengkapi pondok kerja, jalan trail wisata, tempat peristirahatan bagi pengunjung, sarana mandi, cuci dan kakus, areal piknik dan demplot penangkaran kupu-kupu.
"Tentu harapan kami, dengan pengembangan kawasan konservasi itu akan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk lebih lama dan sering mengunjungi Senggigi," ucap Widada. (*)
BKSDA NTB Optimalkan TWA Kerandangan Gaet Wisatawan
"Kami ingin mengoptimalkannya dengan membuat semacam ekowisata burung yang bisa dinikmati wisatawan"