Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan meskipun sempat terjadi hujan pada musim kemarau 2023, status kekeringan di daerah itu masih tetap di level siaga.
"Status kekeringan di Lombok Tengah masih (level, red.) siaga," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah Ridwan Ma'aruf di Praya, Jumat.
Dengan status itu, kata dia, beberapa wilayah di Kabupaten Lombok Tengah masih berpotensi kekurangan air bersih.
Sebanyak enam di antara 12 kecamatan di Lombok Tengah potensi kekeringan, yakni Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, Janapria, dan Jonggat, sedangkan Kecamatan Batukliang, Batukliang Utara, Kopang, Peringgerata, Praya, dan Praya Tengah dalam kondisi aman.
"Enam wilayah itu jauh dari sumber mata air sehingga lebih cepat mengalami kekeringan saat musim kemarau 2023," katanya.
Ia mengatakan penyaluran air bersih kepada masyarakat telah mulai dilakukan sesuai dengan permintaan pemerintah desa. Berdasarkan data sementara, tercatat penyaluran air bersih dilakukan di Kecamatan Praya Timur dan Jonggat.
"Ada dua kecamatan yang telah kita berikan bantuan air bersih. Warga di kecamatan lain belum ada yang mengajukan," katanya.
Stok bantuan air bersih yang disiapkan pemerintah daerah mencapai 100 tangki, namun berapapun kebutuhan masyarakat dipastikan bisa terpenuhi.
"Stok air bersih masih aman, kalau habis kita bisa mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi NTB maupun pusat," katanya.
Ia mengatakan turun hujan meski musim kemarau membuat warga masih mendapatkan pasokan air bersih.
"Saat musim kemarau ini terjadi hujan, sehingga warga masih bisa terbantu untuk kebutuhan air bersih," katanya.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca hujan ringan hingga sedang di NTB selama tiga hari ke depan, saat musim kemarau 2023.
Status kekeringan di Lombok Tengah masih level siaga
Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah Ridwan Ma'aruf (ANTARA/Akhyar)
