Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Bogor), Jawa Barat menggulirkan program petani milenial untuk mencetak agropreneur muda sebagai sumber daya manusia pertanian yang handal.
Fungsional Perencana Ahli Muda Subkor Program dan Pelaporan Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Suhartono mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah mencanangkan program untuk mencetak 5.000 petani milenial tahun 2023 dengan tagline 'Tinggal di Desa, Rezeki Kota, Bisnis Mendunia'.
Serta lima program prioritas, yaitu penyiapan sumber daya manusia, penyiapan lahan, penyiapan offtaker, fasilitas permodalan, transfer teknologi dan inovasi. "Pemkab Bogor diberi tugas melaksanakan dua program yaitu, program penyiapan sumber daya manusia dan program penyiapan lahan, dengan berbagai upaya," ujarnya saat menerima kunjungan Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB di Bogor, Selasa.
Ia mengatakan saat ini pihaknya baru membina 600 orang petani milenial yang bergerak di usaha agribisnis tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan dengan rincian, 176 orang bergerak di komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung, dan talas.
Sedangkan 140 orang bergerak di komoditas hortikultura seperti sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Berikutnya, 34 orang bergerak di komoditas perkebunan seperti kopi. "Saat ini sudah terdaftar sekitar 1.040 calon petani milenial yang sudah disampaikan ke provinsi untuk diverifikasi oleh tim dari Biro Perekonomian dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar," terang Suhartono.
Untuk diketahui, perekrutan petani milenial di Kabupaten Bogor dilakukan berdasarkan mekanisme yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yakni dapat melalui daring maupun luring.
Secara daring, masyarakat bisa langsung mendaftarkan menjadi calon petani milenial melalui 'dashboard' Petani Milenial Provinsi Jawa Barat. "Produk pertanian bisa lebih dikenal, misalnya melalui instagram. Dari aspek pemasaran jangkauannya lebih luas," katanya.
Suhartono menambahkan lahan persawahan yang dimiliki Kabupaten Bogor seluas 36 ribu hektar lahan sawah. Sementara petani yang terdaftar di Kelompok Tani (Poktan) sebanyak 2.000 an. Untuk jumlah petani sendiri sebanyak 12.000. "Petani milenial itu mereka yang pasarkan produk," katanya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Ni Nyoman Darmilaswati mengapresiasi Pemkab Bogor mengembangkan petani milenial. "Kami ingin mengetahui bagaimana mengembangkan pertanian terintegrasi namun di dalamnya ada keterlibatan petani milenial," ujarnya.
Ia menjelaskan, Pemprov NTB mengharapkan agar milenial bergerak di industri olahan pertanian sehingga intervensi-nya pada teknologi pertanian dan hasil pertanian. Terlebih ke depan, cara-cara manual dan tradisional semakin akan ditinggalkan seiring dengan semakin banyaknya produk teknologi dalam pengembangan pertanian.
"Yang kita harapkan adalah anak-anak muda yang baru menyelesaikan bangku kuliah jurusan pertanian agar konsentrasi di bidang pertanian. Kita juga memiliki banyak lulusan SMK pertanian, kita sudah kerjasama dengan dunia usaha dan industri agar mereka menekuni pertanian," terang Ni Nyoman Darmilaswati.
Hal ini dilakukan karena, sektor pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Apalagi, dunia internasional saat ini semakin membutuhkan pangan sebagai asupan pokok yang harus tersedia setiap hari.
Baca juga: Pemkot minta petani tetap tanam bawang merah varietas unggul
Baca juga: Irjen Kementan dorong berbagai pihak jadi agen perubahan
NTB adalah salah satu provinsi yang swasembada pangan, karena target produksi padi sudah terlampaui. Misalnya di 2021 produksi padi NTB sebanyak 1,42 juta ton, meningkat sebanyak 102.370 ton atau sebesar 7,77 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 1,32 juta ton GKG.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56