Aksesori air mancur Tugu Mataram Metro perkuat ikon kota

id Aksesori air mancur perkuat ikon Mataram

Aksesori air mancur Tugu Mataram Metro perkuat ikon kota

Proses pembangunan aksesori air mancur di bagian bawah areal Tugu Mataram Metro Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.  (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram mengatakan pembangunan aksesori air mancur di areal Tugu Mataram Metro memperkuat ikon daerah itu sebagai ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Miftahurrahman di Mataram, Selasa, mengatakan pembangunan kolam air mancur di bundaran Tugu Mataram Metro agar pintu masuk wilayah Mataram bisa terlihat lebih menarik dan representatif serta memberikan kesan berbeda ketika masuk ke kabupaten/kota lainnya di daerah ini.

"Penataan yang kita lakukan pada areal itu diharapkan bisa menciptakan suasana berbeda ketika wisatawan masuk ke wilayah ibu kota Provinsi NTB," katanya.

Menurutnya, pekerjaan pembangunan aksesori air mancur di areal Tugu Mataram Metro saat ini berjalan sesuai target dengan capaian 40 persen.

"Meskipun realisasi pekerjaan pembangunan aksesori air mancur di areal Tugu Mataram Metro sesuai progres tapi pengawasan tetap kami lakukan agar bisa selesai sesuai kontrak pada November 2023," katanya.

Dia mengatakan aksesori air mancur di areal Tugu Mataram Metro dibangun dengan anggaran Rp400 juta dari APBD Kota Mataram 2023.

Dengan anggaran itu, pembangunan aksesori air mancur di areal Tugu Mataram Metro hanya dibuat satu pias, dari empat pias yang direncanakan.

Pasalnya, untuk membuat air mancur sebanyak empat pias membutuhkan anggaran sekitar Rp2 miliar.

"Karena itu, pembuatan pias air mancur akan kita lakukan secara bertahap," katanya.

Selain membuat aksesori air mancur, katanya, areal Tugu Mataram Metro juga akan dilengkapi dengan aksesori lampu warna-warni yang akan menghadap ke air mancur dan ke atas Tugu Mataram Metro.

"Dengan demikian, areal tersebut akan terlihat indah dan menarik, apalagi saat malam," katanya.

Setelah aksesori air mancur rampung, katanya, satgas di PUPR akan melakukan pemeliharaan secara rutin minimal dua hingga tiga kali seminggu untuk mengecek, antara lain kondisi pompa air dan sampah.

Selain itu, dilakukan pengawasan rutin agar kolam air mancur tidak disalahgunakan oleh anak-anak untuk mandi atau berenang seperti yang sudah terjadi di kolam air mancur di Tanah Haji dan Pajang.

"Setelah ada kejadian itu, petugas kami rutin melakukan pengawasan agar tidak berdampak terhadap hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.