Bekasi prioritaskan sekolah negeri bagi warga miskin

id Prioritaskan sekolah negeri,Sekolah warga miskin,Upaya strategis daerah,Atasi persoalan pendidikan,Ketersediaan ruang ke,Bekasi

Bekasi prioritaskan sekolah negeri bagi warga miskin

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan (pakai rompi) saat meninjau progres pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri Sukaresmi 06 Kecamatan Cikarang Selatan pada Rabu (6/9/2023). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).

Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memprioritaskan penerimaan siswa baru sekolah negeri bagi warga miskin sebagai upaya menyiasati problematika sektor pendidikan khususnya ketersediaan ruang kelas. 

Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengatakan implementasi strategi tersebut dalam rangka kehadiran pemerintah untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan sesuai kemampuan.

"Oleh karena itu, kita harus melibatkan partisipasi masyarakat dan sekolah-sekolah swasta. Jadi tidak harus memaksakan diri semua harus ditampung di sekolah negeri, karena pada kenyataannya tidak akan pernah sanggup," katanya di Cikarang, Kamis.

Dia menilai langkah ini tepat untuk mengatasi ketersediaan bangunan sekolah sekaligus keterbatasan tenaga pengajar yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

"Begitu kita tambah kelas, artinya harus tambah guru juga. Sedangkan guru kewenangannya PNS itu ada di pusat dan terbukti hampir semua sekolah ini sekarang lebih banyak honorer daripada PNS-nya," ucapnya.

Pihaknya berupaya meningkatkan literasi dan edukasi kepada masyarakat bahwa sekolah negeri diprioritaskan kepada masyarakat miskin karena itu semua ditanggung oleh Negara, sementara warga lebih mampu dapat memilih sekolah-sekolah swasta.

"Sekolah-sekolah swasta juga kita fasilitasi dan kita awasi dari sisi mutu dan beban biaya pendidikan sehingga nanti semua merata. Kalau kita baca undang-undang pendidikan ini bukan hanya kewajiban pemerintah, masyarakat terutama keluarga, orang tua punya kewajiban yang sama untuk pendidikan anak-anaknya," ucapnya.

Dani juga menjelaskan guna mencapai langkah strategis tersebut, pihaknya melakukan sosialisasi pada tahapan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang akan menyaring orang tua tidak mampu dengan lebih mampu.

Baca juga: Kesetaraan sekolah negeri dan swasta jadi harapan warga Surabaya
Baca juga: Menteri KKP inginkan lulusan sekolah perikanan bekerja dalam negeri

"Memang merubah mindset (pola pikir) bukan hal yang mudah, tetapi harus kita lakukan agar proses pendidikan yang berkeadilan ini bisa tercapai di Negara kita, terutama di Kabupaten Bekasi," kata dia.(KR-PRA).