NOC berharap pengusaha terpacu membantu pendanaan olahraga

id NOC Indonesia,Raja Sapta Oktohari,dana olahraga

NOC berharap pengusaha terpacu membantu pendanaan olahraga

Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari ketika berpidato pada acara diskusi panel dengan tema “Antara Prestasi dan Industri Olahraga” dalam rangka memperingati Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke-40 di Menara KADIN, Jakarta, Jumat (8/9/2023). (ANTARA/HO/NOC Indonesia)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Komite Olimpiade Indonesia atau National Olympic Committe (NOC) Raja Sapta Oktohari berharap insan-insan pengusaha atau perseroan Tanah Air terpacu untuk dapat membantu pendanaan olahraga nasional.

 

Harapan ini disampaikan oleh pria yang akrab disapa Okto itu dalam acara diskusi panel dengan tema “Antara Prestasi dan Industri Olahraga” yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) dalam perayaan menuju Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) di Menara KADIN, Jakarta, Jumat.

“Sebagai pengusaha tentu kita malu, seharusnya olahraga ini bisa mandiri. Hanya saja saat ini memang dana olahraga dari APBN masih kurang dari 0,1 persen,” kata Okto melalui keterangan resmi, Jumat.

“Mau dibolak balik kayak apa pasti dana itu tidak cukup. Kalau begitu harapannya kita bisa mendapat dukungan dari insan pengusaha sehingga olahraga ini bisa mandiri,” tambahnya.

Okto menilai diperlukan regulasi yang bisa memberi stimulus kepada pengusaha agar terpacu untuk berkontribusi di dunia olahraga.

Pria 47 tahun itu menambahkan, sejatinya Undang-undang Keolahragaan No 11 Tahun 2022 sudah mengatur pendanaan olahraga tidak harus dari anggaran pemerintah karena di luar APBN dan APBD, dana masyarakat, kerja sama, sumbangan usaha, dan hasil industri olahraga juga dapat memberikan kontribusi di olahraga.

Hanya saja, hal ini diperlukan payung hukum lain untuk memperkuat UU Keolahragaan karena UU Perseroan Terbatas No 40 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah 47/2012 belum memasukkan olahraga menjadi bagian dalam Corporate Social Responsibility (CSR).

Baca juga: Atletik Dunia mengucurkan dana Rp8 miliar bantu finansial atlet
Baca juga: Barcelona jual hak penamaan Camp Nou untuk menggalang dana lawan COVID-19


“Tapi tidak mungkin bisa terlaksana jika tak ada stimulus yang diberikan. Apa pun itu bentuknya, seperti kemudahan atau pemotongan tax sampai dengan 25 persen misalnya pasti nanti akan banyak yang terdorong untuk membantu peningkatan prestasi olahraga Indonesia,” tutup Okto.