KOI harap Memo pacu semangat atlet lain lolos

id Memo, mendayung, dayung, pb podsi, koi, komite olimpiade indonesia, olimpiade paris, olimpiade 2024 paris, noc indonesia

KOI harap Memo pacu semangat atlet lain lolos

Arsip foto - Pedayung putra Indonesia Memo (kiri) dan Ihram (kanan) melakukan selebrasi usai mencapai garis finis pada final nomor Doubles Sculls Asian Games 2022 di Fuyang Water Sports Center, Hangzhou, China, Minggu (24/9/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU/aa.

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengharapkan prestasi Memo yang baru saja mengamankan satu tiket dayung Olimpiade Paris 2024 memacu semangat atlet-atlet dan cabang olahraga lainnya mengikuti jejaknya.

“Alhamdulillah, satu lagi atlet kebanggaan Indonesia lolos Olimpiade Paris 2024. Saya melihat sendiri perjuangan Memo waktu di Rio 2016. Semoga di Paris 2024 Memo bisa tampil maksimal untuk Merah Putih,” kata Okto dalam keterangan resmi KOI pada Minggu.

Memo dipastikan tampil di panggung olahraga terbesar dunia itu setelah menjadi pedayung kedua tercepat pada nomor MX1, Asian Rowing Olympic Qualification Regatta di Chenju, Korea Selatan.

Memo membukukan waktu 6 menit 59,74 detik atau hanya 0,28 detik lebih lambat dibandingkan dengan peringkat pertama Vladislav Yakovlev dari Kazakhstan.

Dengan demikian, Indonesia memiliki 10 atlet yang telah memastikan lolos ke Olimpiade Paris. Mereka adalah Diananda Choirunisa dan Arif Dwi Pangestu dari panahan, Fathur Gustafian dari menembak, Rifda Irfanaluthfi dari senam, Rio Waida dari selancar, Rahmad Adi Mulyono dan Desak Made Rita Kusuma Dewi dari panjat tebing, serta dua atlet angkat besi Eko Yuli Irawan dan Rizky Juniansyah.

Okto mengatakan, sejumlah cabang olahraga lain masih berpeluang mewakili Indonesia di Paris, seperti bulu tangkis, angkat besi, dan balap sepeda yang saat ini masih menunggu pernyataan resmi dari federasi internasional masing-masing.

Atlet-atlet atletik, renang, kano, judo dan sepak bola, dan panjat tebing juga masih berjuang meraih tiket Paris 2024.

“Kita doakan dan minta dukungan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk para atlet kita yang masih berjuang. Mari kita bergandeng tangan untuk menjaga merah putih melalui olahraga di mata dunia,” ujar Okto.

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Budiman Setiawan menyebut pencapaian Memo sebagai buah dari persiapan yang matang.

“Memo memang sudah kami persiapkan dan mencapai catatan waktu terbaik di heat sampai di semifinal dia terbaik kedua. Di final dia finis kedua dan hanya selisih 0, sekian detik dari atlet Kazhakstan. Di nomor ini yang diambil 5 terbaik untuk lolos ke Paris 2024,” kata Budiman.

Baca juga: Karawang berikan "kadeudeuh" atlet dayung peraih medali emas
Baca juga: BUMN mampu lambungkan nama Indonesia lewat olahraga


Budiman melanjutkan, dayung masih memiliki kesempatan terakhir berebut tiket Olimpiade 2024 pada Final Olympic Qualification Rowing di Swiss 19-21 Mei mendatang.

“Di Swiss nanti Indonesia akan turun di empat nomor, LM2x, LW2x, M2x, M4-. Peluang masih ada, semoga masih ada yang lolos,” kata dia.

Ini kedua kali Memo tampil dalam Olimpiade setelah debut di Rio de Janeiro 2016 ketika atlet 29 tahun itu finis ranking 16 nomor Men's Single Sculls.