Sejumlah masyarakat menyaksikan karya karikatur yang dipamerkan dalam acara pameran karikatur pemilu di Jakarta, Minggu (24/9/2023). ANTARA/Ilham Kausar
Jakarta (ANTARA) -
Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Pendidikan Reguler (Dikreg) Ke-63 menyelenggarakan pameran karikatur menyongsong Pemilu 2024 di lokasi "Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), Pos Polisi Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu.
“Dalam rangka menjelang pesta demokrasi 2024," kata Kepala Tim (Katim) Sespimmen Polri Dikreg Ke-63, Kompol Akta Wijaya saat menjelaskan mengenai pameran karikatur tersebut.
Melalui pameran karikatur pemilu, pihaknya mau menampilkan bahwa pesta demokrasi bisa dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan dan menyejukkan. "Kenapa kita pakai konsep ini? Karena konsep 'artpolisting' ini kita mau menampilkan bahwa politik atau demokrasi bisa dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan dan menyejukkan,” katanya.
Akta juga menjelaskan, pameran ini bertema anekdot dari Presiden Ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni "Gitu Aja Kok Repot, Politik Mesem. Adem Ayem".
Akta mengatakan, hasil karya yang dipamerkan dalam pameran ini di antaranya berasal dari karya milik tujuh seniman, yaitu GM Sudarta, Itok Isdiyanto, Non-o (Sudi Purwono), Gatot Eko Cahyono (Gatote), Pramono R Pramoedjo, Thomas Lionar dan Anwar Rosyid.
“Ada banyak karyanya, sekitar 100 ada lebih ya. Jadi kami menggaet mereka, pendekatannya adalah dengan karikatur dan beberapa lukisan menjelaskan bagaimana situasi politik,” kata Akta.
Selain di Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta, karya ini juga dipamerkan di beberapa kota besar di antaranya Batam, Bali, Pontianak, Palembang dan Surabaya sejak Agustus 2023 hingga September 2023.
Dia berharap masyarakat dapat meramaikan acara pameran ini guna mengetahui kondisi politik menjelang Pemilu 2024. “Harapannya semoga jauh lebih baik dan jauh lebih ramai dari hari ini karena yang memang mau kami sentuh adalah rasa yang menyenangkan dan juga bagi masyarakat supaya paham,” kata Akta.