DLH Mataram menyiapkan 8.000 biopond maggot di TPST modern

id Maggot sampah mataram

DLH Mataram menyiapkan 8.000 biopond maggot di TPST modern

Pengurangan sampah melalui budi daya maggot di Mataram Maggot Ceter (MCC) di Kebon Talo Ampenan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan 8.000 biopond maggot di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) modern di Kecamatan Sandubaya guna mengurai sampah organik, terutama sisa makanan.

"Sampah organik sisa makanan hasil pemilahan di TPST akan langsung digiling hingga menjadi bubur kemudian dimanfaatkan sebagai pakan maggot," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram Irwansyah di Mataram, Jumat.

Dia mengharapkan melalui program budi daya maggot ini bisa mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok, sedangkan sampah organik bisa terkelola secara optimal di TPST Sandubaya.

Saat ini, budi daya maggot dikembangkan di Mataram Maggot Center (MCC) Kebon Talo. Maggot di MMC yang dikembangkan 60 biopond dengan ukuran 2x1 meter.

Dalam sehari, membutuhkan 3 ton sampah sisa makanan dari rumah tangga untuk diolah menjadi pakan maggot, sedangkan hasil panen maggot setiap hari rata-rata di atas 100 kilogram, untuk memenuhi kebutuhan para kelompok pembudi daya ikan air tawar.

"Sekarang sampah rumah tangga, restoran, dan katering berupa sisa makanan, buah, dan sayur tersebut setiap harinya diolah menjadi pakan maggot di TPST Sandubaya, dan hasil pengolahan dikirim ke MMC," katanya.

Namun, katanya, ke depan, setelah TPST modern di Sandubaya terbangun, pakan maggot tidak lagi dikirim ke MMC melainkan sepenuhnya untuk kebutuhan pakan maggot di TPST.

Dengan demikian, baik sampah organik maupun anorganik yang masuk TPST Sabdubaya akan diolah langsung di tempat menjadi pakan maggot, pupuk cair, kompos dan lainnya, sehingga yang dibuang ke TPA hanya residu.