DLHK Lombok Tengah membersihkan sampah di Bypass menuju Sirkuit Mandalika NTB

id motogp mandalika,dlhk lombok tengah,bersihkan sampah,Bypass Bandara-Mandalika,sirkuit mandalika,lombok ntb

DLHK Lombok Tengah membersihkan sampah di Bypass menuju Sirkuit Mandalika NTB

Ilustrasi: Petugas berjaga di posko pengamanan terpadu di Bukit Menangis, Jalan Bypass BIL-Mandalika, Lombok Tengah, NTB. (ANTARA/Dhimas B.P.)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), mulai melakukan penyisiran tumpukan sampah di sepanjang jalan Bypass Bandara-Mandalika untuk mendukung ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika.

"Kami sudah mulai melakukan pembersihan sampah di sepanjang jalan Bypass menuju Sirkuit Mandalika," kata Plt Kepala DLHK Kabupaten Lombok Tengah, Amir Ali di Praya, Selasa.

Ia mengatakan penyisiran tumpukan sampah tersebut dilakukan dalam rangka mendukung ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, sehingga jalan yang dilewati para penonton maupun wisatawan terlihat bersih dan asri.

"Kegiatan ini rutin dilaksanakan hingga pelaksanaan ajang MotoGP Mandalika," katanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka sampah sembarang yang dapat merusak estetika jalan dan diharapkan membuang sampah pada tempatnya. "Kita berharap warga tidak buang sampah sembarang," katanya.

Sementara itu Kepala Bidang Persampahan DLHK Lombok Tengah, Lalu Maksum Supardi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berlokasi tidak jauh dari lokasi ajang MotoGP. Kemudian sampah-sampah dipilah oleh petugas khusus menjadi sampah yang bisa didaur ulang untuk dibawa ke Bank Sampah Mandalika.

"Kalau pada ajang MotoGP kami stand by dari pagi sampai malam," katanya.

Baca juga: Tiket MotoGP Mandalika NTB terjual 85 persen
Baca juga: Sambut antusiasme MotoGP Mandalika, Pertamina pastikan pasokan energi aman di Pulau Lombok


Ia mengatakan sampah yang bisa didaur ulang dibawa ke Bank Sampah Mandalika dan Sengkol. Sedangkan kalau sisa-sisa makanan dan sayuran itu dibawa ke BSF yang ada di Sengkol untuk makanan magot.

"Residu saja yang masuk ke TPA, tidak banyak," katanya.