Denpasar (ANTARA) - PT PLN (Persero) menyatakan penggunaan kWh meter Smart Meter Advance Metering Infrastructure (AMI) dari kWh meter konvensional di Indonesia tembus satu juta pelanggan sebagai bentuk digitalisasi pelayanan.
Executive Vice President Operasi Distribusi PT PLN (Persero) Regional Jawa, Madura dan Bali Ida Bagus Ari Wardana dalam keterangannya di Denpasar, Bali, Sabtu mengatakan dari target 1,2 juta pelanggan, kini sudah satu juta yang telah menggunakan kWh meter AMI.
“Kami menargetkan pada 27 Oktober 2023 mendatang saat perayaan Hari Listrik Nasional ke-78, seluruh target penggantian kWh meter AMI dapat terselesaikan sehingga komitmen PLN dalam memberikan layanan PLN melalui digitalisasi layanan dapat dinikmati segera oleh pelanggan,” kata Ari.
Ia mengatakan kesuksesan tersebut tak lepas dari kolaborasi yang dilakukan PLN dan State Grid Corporation China (SGCC) melalui perwakilan perusahaannya di Indonesia dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi tim di lapangan dalam menyelesaikan implementasi kWh meter AMI.
Ari menyebutkan karena program ini berhasil nantinya direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang. Sementara itu, General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana menyatakan Pulau Dewata menjadi wilayah terbanyak implementasi penggantian kWh meter AMI, tercatat sebanyak 447.144 meter telah terpasang di rumah pelanggan.
“Wilayah Bali memperoleh target tertinggi di Indonesia dalam penggantian kWh meter AMI tahun ini dan per 11 Oktober 2023, 81,95% dari 545.641 pelanggan telah sukses diganti kWh meternya,” kata Udayana.
Udayana menjelaskan sebagai daerah pariwisata yang menjadi tujuan pelaksanaan berbagai event berskala nasional dan internasional, menjadi kewajiban bagi PLN untuk memberikan layanan terbaik dan listrik yang berkualitas. “Kontrol transaksi penggunaan energi listrik di Bali haruslah berkualitas, dan untuk mewujudkannya, tentunya hal ini menjadi motivasi bagi kami agar pelayanan listrik lebih meningkat sebagai layanan kelas dunia,” katanya.
Di pihak lain, perwakilan SGCC Li Ming selaku Deputy CTO of State Grid & Executive Director of State Grid Marketing and Sales Department menyampaikan apresiasinya dan komitmennya dalam mengawal program AMI untuk membantu PLN dalam meningkatkan pelayanannya khususnya pada pencatatan penggunaan energi listrik.
Baca juga: PLN catat program "electrifying agriculture" mencapai 230 ribu pelanggan
Baca juga: Dukung ajang MotoGP di Mandalika, Pertamina hadirkan pertamax turbo untuk operasional PMIC
“Kami memahami ekspektasi PLN, dan kami percaya bahwa apa yang sudah dilakukan melalui program kWh meter AMI ini akan segera dirasakan manfaatnya,” kata Li Ming.
Dirinya berharap kinerja yang efisien serta keramahan masyarakat Bali dapat mempercepat penyelesaian program ini yang nantinya mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan pembangunan sosial dan ekonomi Bali dan Indonesia.
Berita Terkait
PLN siap dukung pemerintah capai 75 persen energi terbarukan hingga 2040
Kamis, 14 November 2024 6:24
Jaksa kantongi hasil pemeriksaan Bappenda dan PLN di kasus korupsi PPJ Lombok Tengah
Rabu, 13 November 2024 14:26
PLN menggandeng Mubadala Energy tingkatkan pemanfaatan gas bumi
Rabu, 13 November 2024 5:02
PLN menggalang kolaborasi di COP 29 swasembada energi berkelanjutan
Selasa, 12 November 2024 18:42
Pembukaan COP 29 Azerbaijan: PLN galang kolaborasi global untuk transisi energi
Selasa, 12 November 2024 16:01
Srikandi-PIKK PLN salurkan bantuan korban erupsi Gunung Lewotobi
Selasa, 12 November 2024 4:38
PLN kolaborasi sektor energi bersama China
Senin, 11 November 2024 20:03
Hari Pahlawan: kolaborasi PLN dan Kejati NTB pastikan kesiapan pasokan listrik jelang Pilkada
Minggu, 10 November 2024 20:24