Kemendikbud mengenang sejarah lewat Festival Kota Minyak Bajubang

id Festival kota minyak bajubang,Kenduri swarna bhumi,Kebudayaan

Kemendikbud mengenang sejarah lewat Festival Kota Minyak Bajubang

Direktur Perfilman, Musik, dan Media (PMM) Kemendikbudristek RI Ahmad Mahendra saat ditemui di lokasi pameran, Sarinah, Jakarta Pusat, pada Jumat (28/4/2023) (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI bersama Pemerintah Kabupaten Batanghari akan menyelenggarakan Festival Kota Minyak Bajubang, di Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, pada 9 sampai 11 November 2023.
 

Penyelenggaraan festival ini menjadi bagian dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 karena sejarah penting bagi perkembangan kebudayaan yang terjadi sejak pertama kali ditemukannya tambang minyak di Bajubang.

“Penyelenggaraan kegiatan kebudayaan seperti Festival Kota Minyak Bajubang menjadi salah satu fokus persiapan rangkaian Kenduri Swarnabhumi tahun 2023,” kata Direktur Perfilman, Musik, dan Media Kemendikbudristek Ahmad Mahendra dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Kenduri Swarnabhumi bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai hubungan kebudayaan dan pelestarian lingkungan sungai Batanghari dan sebaliknya yakni masa depan sungai terhadap kebudayaan yang lebih maju.

Untuk itu, kata Mahendra, diperlukan pendampingan peningkatan kapasitas SDM untuk penyelenggaraan kegiatan kebudayaan yaitu salah satunya penyelenggaraan workshop tata kelola Festival Kota Minyak Bujang.

Ia berharap dengan adanya peningkatan kapasitas ini dapat memberikan manfaat untuk komunitas dan pelaku budaya agar penyelenggaraan kegiatan kebudayaan ke depannya bisa lebih baik, lebih tertata, serta dapat setara dengan penyelenggaraan event skala nasional. Kemendikbudristek bersama Pemerintah Kabupaten Batanghari sendiri telah melaksanakan workshop tata kelola festival pada 9 sampai 10 Oktober 2023.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batanghari M. Ridwan Noor mengatakan workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas anak-anak muda dalam penyelenggaraan kegiatan budaya.

Sementara itu, Pamong Budaya Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Meta Ambar Pana menjelaskan selain mengembangkan pengetahuan dan meningkatkan kapasitas para peserta dalam workshop ini juga memperluas jejaring di antara para pelaku budaya.

Workhsop Tata Kelola Festival Kota Minyak Bajubang menghadirkan pemateri yaitu Panel Ahli Indonesiana Ade Tanesia Pandjaitan untuk materi tata kelola festival dan Rudi Heru Suteja untuk materi tata artistik dan produksi.

Sementara untuk para peserta workshop terdiri dari beberapa perwakilan komunitas yang dirangkul dalam satu tim kerja antara lain Batang Hari Heritage, Liuk Rengkuh, Bungo Serangkai, Selaras Sekato, dan Buana Patra.

Baca juga: DPR sebut budaya mesti dikaitkan dengan ekonomi agar sejahtera
Baca juga: Kemendikbudristek mendukung pemajuan kebudayaan lewat AKI 2023


Festival Kota Minyak Bajubang diusulkan sebagai rangkaian Kenduri Swarnabhumi didasari oleh cerita sejarah yang penting bagi perkembangan kebudayaan sejak pertama kali ditemukannya tambang minyak di Kabupaten Batanghari yaitu di Bajubang.