DKP Mataram menggencarkan sosialisasi diversifikasi pangan ke sekolah

id program B2SA Mataram

DKP Mataram menggencarkan sosialisasi diversifikasi pangan ke sekolah

 Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari (baju korpri) saat menyerahkan secara simbolis beras cadangan pangan pemerintah (CPP) kepada pewakilan keluarga penerima manfaat. (ANTARA/HO-Diskominfo)

Mataram (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mulai menggencarkan sosialisasi diversifikasi (penganekaragaman) pangan kepada siswa melalui sekolah-sekolah terutama tingkat sekolah dasar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari di Mataram, Selasa, mengatakan, sosialisasi tahap awal DKP telah menyasar sekolah yang berada di kawasan pinggiran.

"Kawasan yang sudah kami bidik pertama adalah kawasan pesisir pantai yang biasanya masih membutuhkan edukasi dan bimbingan terkait penganekaragaman pangan dengan mengkonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA)," katanya.

Dia mengatakan, dengan mengonsumsi menu B2SA sejak dini dapat membiasakan anak-anak serta menghindari ketergantungan terhadap satu produk pangan, misalnya beras.

Karenanya, melalui kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah itu DKP juga mempromosikan penganekaragaman konsumsi pangan serta meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk mengonsumsi aneka ragam pangan dengan prinsip gizi seimbang serta mendorong penerapan konsumsi pangan B2SA khususnya dengan pemanfaatan pangan lokal bagi masyarakat.

"Misalnya jagung, sorgum, ubi, singkong, dan lainnya yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi makanan yang disukai anak-anak," katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, selain melakukan sosialisasi ke sekolah, DKP juga sudah menggelar lomba cipta menu B2SA antar organisasi perangkat daerah (OPD) dan diikuti juga perwakilan kader dari 50 kelurahan se-Kota Mataram pada Agustus 2023.

Dalam lomba itu semua peserta diwajibkan untuk menyajikan menu-menu berbahan karbohidrat selain beras dan terigu dengan menggunakan sumber pangan lokal.

"Kegiatan itu merupakan salah satu program utama dalam rangka memperkuat 3 pilar ketahanan pangan, yakni ketersediaan pangan, distribusi pangan dan konsumsi pangan berimbang," katanya.