Jakarta (ANTARA) - Kepala pelatih ganda putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Aryono Miranat memberikan evaluasinya kepada lima ganda putra yang tampil di turnamen China Master 2023.
Indonesia menurunkan lima pasangan andalannya di turnamen BWF Super 750 itu, yaitu Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Namun, dari kelima wakil yang diturunkan hanya Leo/Daniel dan Pramudya/Yeremia yang melaju paling jauh, yaitu sampai perempat final, sedangkan tiga pasangan lainnya, Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan takluk di babak 16 besar dan untuk Bagas/Fikri gagal di babak awal atau 32 besar.
Untuk Pramudya/Yeremia yang kalah tipis dari pasangan tuan rumah Chen Bo Yang/Liu Yi 19-21 dan 19-21, Aryono menekankan keduanya betapa pentingnya menjaga kontrol permainan dalam suatu gim.
“Evaluasi untuk Pram/Yere, secara pertahanan sudah bagus. Cuma dari kontrol permainan ada yang harus diperbaiki. Kapan mereka harus melakukan smash keras dan kapan harus pelan. Kapan defend-nya kencang dan kapan pelan. Masalah kontrol diperbaiki. Juga soal kesalahan sendiri perlu dikurangi,” kata Aryono, melalui keterangan resmi PBSI, Sabtu.
Lalu, untuk Leo/Daniel yang bernasib sama dengan Pramudya/Yeremia, tersingkir di perempat final, Aryono meminta kedua pebulu tangkis yang sama-sama berusia 22 tahun itu untuk meningkatkan serangan dan pertahanan serta mengurangi kesalahan-kesalahan individual.
“Untuk Leo/Daniel, terutama Leo, powernya harus ditingkatkan lagi. Serangan dan pertahanannya harus ditingkatkan lagi. Kecepatan mereka pun harus ditambah. Jangan lupa error Leo/Daniel harus dikurangi,” ucap Aryono.
Kemudian, untuk Fajar/Rian dan Bagas/Fikri, mantan pebulu tangkis era 1990-an itu menilai kepercayaan diri dua pasangan itu perlu ditingkatkan agar performa di setiap turnamen stabil.
“Untuk Fajar/Rian, setelah tampil terakhir Fajar mengaku bahwa pinggangnya kena lagi. Tetapi ini bukan sebagai alasan mereka setelah kalah. Tetapi memang cedera Fajar cukup mengganggu penampilan. Selain itu, kepercayaan diri Fajar/Rian harus lebih ditingkatkan lagi. Jangan lupa, kemauan dan fight untuk bisa balik kembali ke bentuk permainan terbaik seperti dulu harus lebih ditambah,” ucap Aryono.
“Sedangkan untuk Bagas/Fikri, juga soal kepercayaan diri harus ditingkatkan lagi. Saat di Denmark dan Prancis mereka tampil bagus. Tetapi di sini menurun lagi dari segi performanya,” tambahnya.
Terakhir, untuk Hendra/Ahsan, Aryono tak menampik bahwa usia pasangan berjuluk The Daddies itu cukup mempengaruhi performa mereka. Oleh karenanya, ia meminta Hendra/Ahsan untuk meningkatkan kualitas dari segi kecepatan dan kekuatan dalam hal menyerang atau bertahan.
Baca juga: Sejumlha pebulu tangkis Indonesia buru gelar dan poin Olimpiade di Kumamoto
Baca juga: Cedera betis pupuskan harapan pebulu tangkis Apri/Fadia juarai Hylo Open
“Untuk Hendra/Ahsan mengingat usia, hanya kecepatan dan kekuatannya yang perlu ditingkatkan. Sebab mereka dari segi teknis dan skill permainan sudah bagus. Hanya speed dan powernya ditambah lagi,” tutup pria 59 tahun itu.