Mataram (ANTARA) - Wali Kota Mataram Mohan Roliskana mengatakan perlambatan pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di daerah itu sebesar 0,60 persen pada 2023, menjadi motivasi sekaligus tantangan untuk bekerja lebih maksimal agar indeks tersebut bisa tumbuh lebih cepat.
"Kendati IPM kita mengalami perlambatan pertumbuhan, kita tetap bersyukur, sebab IPM Kota Mataram selalu menjadi yang tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)," katanya menyikapi data pertumbuhan IPM Kota Mataram dari Badan Pusat Statistik (BPS) per 1 Desember 2023, di Mataram, Selasa.
Data BPS menyebutkan IPM Kota Mataram 2023, sebesar 81,15 atau tumbuh 0,60 persen, sedangkan pada tahun 2022, sebesar 80,67.
Sementara IPM terendah ditempati Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebesar 68,02, namun pertumbuhannya paling tinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di NTB, yakni mencapai 1,39 persen.
Menurut wali kota, adanya indikasi perlambatan pertumbuhan IPM Kota Mataram itu tentunya menjadi perhatian pemerintah daerah ke depan untuk bisa meningkatkan pertumbuhan IPM lebih signifikan lagi.
Diakuinya, untuk menentukan besaran IPM di Kota Mataram terkait dengan banyak variabel, di antaranya aspek pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, serta peningkatan infrastruktur.
"Variabel-variabel tersebut berkaitan erat dalam menentukan besaran peningkatan IPM kita, dan saat ini kita sedang berupaya melakukan peningkatan layanan di semua variabel tersebut," katanya.
Wali kota mengatakan berbagai program yang dilaksanakan pada setiap variabel itu saat ini sedang berjalan, bahkan beberapa upaya, seperti penurunan kemiskinan ekstrem sudah mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat.
"Penghargaan itu sebagai salah satu bentuk pengakuan pemerintah terhadap upaya percepatan penurunan kemiskinan ekstrem di Mataram," katanya.
Dalam bidang kesehatan, Kota Mataram saat ini sudah mampu menurunkan angka stunting hingga berada pada posisi 11 persen, sementara target nasional di tahun 2024 sebesar 14 persen.
"Kita juga tetap fokus untuk meningkatkan kualitas infrastruktur perkotaan agar dapat memberikan dampak positif, memberikan rasa aman dan nyaman saat berada di Mataram," katanya.
Ia mengatakan rasa aman dan nyaman ini juga bisa memberikan keyakinan terhadap para calon investor yang akan berinvestasi di Kota Mataram. Selain itu, pelayanan birokrasi yang baik, transparan, juga menjadi pertimbangan investor berinvestasi.
Hal itu, lanjutnya, selain bisa memberikan dampak ekonomi, juga mampu menangani masalah kemiskinan serta angka pengangguran. "Karenanya, kami berharap masyarakat dapat kooperatif dalam setiap program pemerintah, terutama pada variabel terkait untuk meningkatkan IPM," katanya.
Berita Terkait
Indeks pembangunan manusia Mataram tertinggi di NTB
Rabu, 15 Maret 2023 16:15
Wali Kota Mataram mengajak pejabat bekerja kolaboratif
Jumat, 4 Maret 2022 15:47
Wali kota: IPM Mataram capai 79,10
Jumat, 28 Agustus 2020 17:24
IPM kota mataram di atas NTB
Kamis, 18 Oktober 2018 18:13
Mataram terendah pertumbuhan IPM di NTB
Rabu, 15 Juni 2016 22:35
Wali Kota: IPM Mataram capai 75,93 persen
Sabtu, 2 April 2016 0:01
WALI KOTA MATARAM PERSOALKAN POSISI IPM NTB
Selasa, 17 November 2009 16:20
Pemkot Mataram butuh Rp45 miliar untuk pengaman tanggul pantai
Jumat, 17 Mei 2024 18:04