Kabupaten Bogor, Jawa Barat (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor hilir migas mencapai Rp1,39 triliun atau sebesar 161,26 persen dari target Rp864,42 miliar.
“Penerimaan PNBP yang berasal dari iuran badan usaha selama 2023 sebesar Rp1,39 triliun, atau mencapai 161,26 persen dari target Rp864,42 miliar,” kata Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam paparan kinerja di Kabupaten Bogor, Sabtu.
PNBP BPH Migas tersebut berada dalam tren meningkat apabila dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Pada 2021, tercatat PNBP BPH Migas sebesar Rp1,1 triliun. Sedangkan pada 2022, PNBP yang disetor ke kas negara sebesar Rp1,309 triliun.
Sementara itu, realisasi anggaran BPH Migas pada 2023 diproyeksikan mencapai Rp229,80 miliar atau mencapai 99,51 persen dari pagu anggaran sebesar Rp230,92 miliar.
Adapun target realisasi anggaran 2023 ditetapkan sebesar 98,03 persen dari pagu.
BPH Migas telah mengupayakan pencapaian target realisasi anggaran antara lain melalui percepatan pelaksanana tender, akselerasi dokumen pertanggungjawaban dinas serta monitoring dan evaluasi berkala pelaksanaan anggaran.
“Pelaksanaan anggaran ini juga tetap memperhatikan akuntabilitas pengelolaan anggaran,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Erika menuturkan pada tahun ini pihaknya telah mendukung terbangunnya 89 penyalur BBM Satu Harga.
Dengan demikian, program yang digulirkan sejak 2017 dalam rangka mendorong pemenuhan energi yang terjangkau bagi masyarakat, khususnya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), itu saat ini telah berhasil membangun 512 penyalur BBM Satu Harga.
Pemerintah menargetkan ada 583 lokasi BBM Satu Harga sepanjang 2017-2024.
Baca juga: BPH Migas: kuota solar subsidi 2024 capai 19 juta KL antisipasi Pemilu
Baca juga: BPH Migas mengapresiasi badan usaha-pemda dukung hilir migas di 2023
Terkait tugas dalam penyediaan dan pendistribusian BBM, per 28 Desember 2023, realisasi penyaluran JBT minyak solar mencapai 17,64 juta KL atau 102,69 persen dari total kuota sebesar 17 juta KL.
Sementara itu, realisasi penyaluran JBT minyak tanah sebesar 0,489 juta KL atau mencapai 97,89 persen dari kuota 0,500 juta KL. Sedangkan realisasi Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite sebesar 29,77 juta KL atau 91,43 persen dari kuota 32,56 juta KL.
Selain itu, dalam pembangunan infrastruktur gas bumi, saat ini telah mencapai 22.478,62 km atau 103 persen dari target 21.900 km yang meliputi panjang pipa transmisi sepanjang 5.360,46 km; pipa distribusi sepanjang 6.241,03 km; dan pipa jargas sepanjang 10.877,13 km.
Baca juga: BPH Migas pastikan pasokan BBM aman hingga tahun baru