Bangka Tengah lestarikan ritual adat "tudang sipulung"

id Ritual tudang sepulung suku bugis di bangka tengah,Seni Budaya, Tradisi Suku Bugis

Bangka Tengah lestarikan ritual adat "tudang sipulung"

Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman menaburkan bunga ke laut dalam kegiatan ritual adat "tudang sipulung" bagi suku Bugis, Senin (1/1/2024). (ANTARA/Ahmadi)

Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong pelestarian ritual adat "tudang sipulung" dari suku Bugis. Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Senin, mengatakan tudang sipulung merupakan ritual adat dari suku Bugis sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan laut.

"Bagi warga Bugis khususnya di Desa Batu Belubang, mereka melakukan acara adat pesta pantai yang merupakan tradisi tahunan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan selama satu tahun," kata bupati.

Algafry sangat mendukung kegiatan adat budaya yang ada di Bangka Tengah untuk melestarikan tradisi pesta pantai di Desa Batu Belubang.

"Masyarakat Desa Batu Belubang memiliki kemajemukan dan acara adat pesta pantai ini merupakan keragaman budaya yang hadir di masyarakat yang harus kita lestarikan," ujarnya.

Pesta pantai ditandai dengan ritual pelepasan miniatur kapal bagan ke laut dan menaburkan bunga ke laut.

"Kita memaknai ritual ini sebagai adat istiadat budaya suku Bugis yang merupakan bentuk syukur atas hasil tangkapan laut," ujar Bupati yang juga memiliki gelar kebangsawanan suku Bugis Daeng Mappoji itu.

Baca juga: Keberadaan suku asli Aborigin di benua putihnya Asia
Baca juga: Polisi membagikan ratusan lembar pakaian kepada anak suku Wana

Pemkab Bangka Tengah juga membangun sebanyak 12 unit rumah layak huni bagi warga suku Bugis yang ada di Desa Batu Belubang.

"Kita membangun sebanyak 12 unit rumah layak huni bagi warga Bugis yang tinggal di pesisir pantai Desa Batu Belubang, sebagai bentuk kepedulian sosial pemerintah terhadap warga perantau atau pendatang," ujarnya.*