Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bekerja sama dengan PT PAL Indonesia dalam rangka melindungi informasi dan transaksi elektronik pada sektor industri pertahanan.
Kerja sama yang dilakukan di Ruang Rapat Gedung PIP PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur, Senin itu dihadiri oleh Sekretaris Utama BSSN Y.B Susilo Wibowo, Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, serta sejumlah pejabat dari kedua belah pihak.
Susilo, dalam rilis pers, Senin, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil monitoring dan analisis BSSN sepanjang tahun 2023, ditemukan bahwa malware mendominasi serangan siber yang bersifat teknis di Indonesia.
Salah satu jenis malware yang paling berbahaya karena kemampuannya untuk menyandera data yaitu ransomware.
Baca juga: BSSN kerahkan tim hadapi serangan siber AI selama pemilu
Baca juga: BSSN gencar kampanye SIAP #JagaRuangSiber
Selain bersifat teknis, kata dia, serangan bersifat sosial menurut data dari Kementerian Kominfo pada akhir 2023 menunjukkan bahwa terdapat lebih dari dua juta kasus konten negatif yang ada di situs web dan lebih dari 1,5 juta di media sosial.
"Dalam menghadapi tren ancaman siber tersebut, BSSN dan PT PAL Indonesia bersinergi, mengadakan perjanjian kerja sama sebagai bentuk kesiap siagaan dan penguatan keamanan siber dalam pengelolaan sistem elektronik, khususnya dalam hal ini PT PAL Indonesia," ujar Susilo.
Perjanjian Kerja Sama BSSN dan PT PAL Indonesia membahas tiga poin penting, yaitu perjanjian kerja sama tentang peningkatan kapabilitas keamanan siber, perjanjian kerja sama tentang pemanfaatan sertifikat elektronik, serta perjanjian kerja sama tentang pengelolaan informasi dini serangan siber dan Cyber Threat Intelligence (CTI), serta IT Security Assessment di lingkungan PT PAL Indonesia.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilaksanakan oleh BSSN dan PT PAL Indonesia antara lain peningkatan kapabilitas keamanan siber dan sandi di lingkungan PT PAL Indonesia.
Selanjutnya, penyelenggaraan pembinaan, penyuluhan, bimbingan teknis terkait keamanan sistem elektronik, verifikasi penilaian indeks keamanan informasi (Indeks KAMI), dan pembentukan tim tanggap insiden siber.
Susilo mengatakan PT PAL merupakan industri strategis yang sudah dianggap sebagai pesaing baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Semakin tinggi prestasi, kata dia, semakin menjadi sasaran para pesaing untuk melemahkan
"Oleh karena itu, BSSN terpanggil dan bersama-sama dengan PT PAL untuk senantiasa menjaga ruang siber, saya rasa dengan kerja sama ini semakin kita tingkatkan sinergi untuk menjaga ruang siber nasional yang merupakan rumah besar NKRI," ucap Susilo.
Direktur Utama PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menyampaikan apresiasi kepada BSSN terkait kerja sama yang dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
Dia mengatakan kerja sama ini akan sangat membantu PT PAL Indonesia dalam membangun sistem IT dengan keamanan yang terjaga.
"Peran BSSN disini sangat-sangat besar. Karena, BSSN bersama-sama dengan PT PAL Indonesia membangun sistem IT di mana saat ini tidak akan terlepas dari cyber security," ucap Kaharuddin.
Baca juga: BSSN - BPKP meluncurkan Tim Tanggap Insiden Siber