Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan penataan gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat menjadi taman wisata atau bumi perkemahan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) NTB Julmansyah di Mataram, Selasa, mengatakan usia tempat pembuangan akhir sampah ini sudah 30 tahun sehingga tak bisa lagi menjadi lokasi pembuangan sampah.
"Landfill (tempat pembuangan akhir) setinggi 25 meter ini sudah tak lagi difungsikan sebagai tempat penimbunan sampah sejak tahun 2023," ujarnya.
Ia menjelaskan penimbunan sampah dialihkan ke tempat baru yang berlokasi di sebelahnya dengan konsep sanitary landfill atau sanitasi TPA agar lebih ramah lingkungan.
Saat ini di puncak TPA diletakkan gazebo atau berugak sebagai tempat warga nongkrong sambil menikmati langit kawasan sekitar atau desa-desa sekitar TPA. Sejumlah bibit pohon juga sedang ditanam dalam rangka menyulap kawasan ini menjadi bumi perkemahan.
"Kini oleh UPT TPA Regional Kebon Kongok, pelan-pelan menata gunung sampah tersebut," ujarnya.
Pihaknya bekerja sama dengan desa di sekitar TPA dalam upaya mengubah gunung sampah menjadi hijau, sedangkan gas metana yang dihasilkan oleh TPA bisa berkurang dan terkontrol.
"Mudah-mudahan menjadi tempat yang menarik bagi warga yang berswafoto. Menata gunung sampah ini tidak mudah, butuh proses selama dua tahun terakhir," kata Julmansyah.
Baca juga: Pemerintah Kota Mataram optimalkan program pilah sampah di TPST
Pihaknya memang sudah lama menginginkan agar puncak TPA berubah menjadi lokasi perkemahan yang asyik dikunjungi.
Pada saat digelar kegiatan "Jumat Salam Oktober 2023", ia berdialog dengan Kades Taman Ayu guna membahas perubahan TPAR Kebon Kongok menjadi arena perkemahan.
Pihak desa berharap keberadaan tempat seluas 1,2 hektare tersebut, bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Tempat pembuangan sampah saat ini di TPA baru dengan konsep sanitasi berupa sistem pengelolaan sampah yang dibuang dan ditumpuk di lokasi cekung, kemudian dipadatkan dan ditimbun menggunakan tanah dengan bantuan alat berat.
Baca juga: Penampungan sampah ditutup, Pejabat Pemkot Mataram tinjau TPA Kebon Kongok
Ia menjelaskan penerapan sistem ini memiliki sejumlah alasan, antara lain fungsinya untuk mencegah sekaligus upaya mengurangi aroma sampah yang tidak sedap, mengurangi pencemaran udara akibat residu yang tertiup oleh angin, karena sampah ditimbun menggunakan tanah.
Sistem ini juga untuk mencegah dan mengurangi potensi kebakaran.
"Di samping itu, landfill baru TPAR Kebon Kongok pada area dasarnya dan dindingnya dilengkapi teknologi geomembrane. Ini merupakan lapisan kedap air. Pemerintah menggunakan cara tersebut untuk menghindari sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan, termasuk air, tanah, dan udara," katanya.
Berita Terkait
Cagub NTB Zul-Uhel unggul di Lapas Lombok Barat
Rabu, 27 November 2024 20:00
Pj Bupati Lombok Barat serukan berbeda pilihan hal wajar
Rabu, 27 November 2024 13:38
Sebanyak 1.696 warga binaan Lapas Lombok Barat gunakan hak pilih Pilkada
Rabu, 27 November 2024 12:09
Puspoll: Sumiatun-Ibnu Salim unggul di Pilkada Lombok Barat 2024
Sabtu, 23 November 2024 16:26
Melukis asa dari membatik di balik tembok lapas
Sabtu, 23 November 2024 10:57
Kapal pesiar mewah bersandar di Gilimas Lombok Barat
Sabtu, 23 November 2024 1:24
Pelabuhan Gilimas Lombok kedatangan kapal pesiar terbesar dunia
Kamis, 21 November 2024 12:05
Cabup Lombok Barat Nurhidayah minta seluruh relawan kawal suara di TPS
Kamis, 21 November 2024 10:37