Harga beras di Lombok Tengah stabil dampak penyaluran bantuan pangan

id Beras,Lombok Tengah ,NTB,bantuan pangan,harga beras stabil

Harga beras di Lombok Tengah stabil dampak penyaluran bantuan pangan

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan diĀ  Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah, Raden Roro Sri Mulianingsih Barsyad (ANTARA/Akhyar Rosidi)

Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan penyaluran bantuan pangan beras cadangan pemerintah cukup berpengaruh terhadap kestabilan harga beras di pasaran atau harga beras mulai stabil.

"Sebelumnya harga beras melambung tinggi, namun dengan penyaluran bantuan ini harga beras mulai stabil," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah, Raden Roro Sri Mulianingsih Barsyad di Praya, Jumat.

Pemkab Lombok Tengah bekerja sama dengan Bulog NTB menyalurkan 1.541,27 ton beras kepada 154.127 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tersebar di 12 Kecamatan di daerah itu. Para warga yang dianggap layak untuk menerima bantuan ini masing- masing mendapatkan jatah 10 kilogram per bulan dan diberikan selama enam bulan.

"Meski bantuan beras untuk masyarakat ini tidak terlalu berpengaruh signifikan, namun dengan adanya bantuan beras terhadap masyarakat ini kini harga beras di pasaran sudah mulai ada penurunan," katanya.

Baca juga: Program bantuan pangan untuk lindungi daya beli masyarakat
Baca juga: Total penerima bantuan pangan 2024 di NTB sebanyak 640.093 KPM
Baca juga: Ribuan warga Lombok Tengah terima bantuan pangan beras

Ia mengatakan semenjak penyaluran bantuan pangan ini dilakukan, harga beras sudah mulai menurun meski tidak signifikan. Data yang dapat di lapangan harga beras medium yang awalnya Rp12.000 per kilogram sudah turun Rp 11.000 per kilogram.

"Turunnya harga beras ini karena memang sekian banyak ton sudah disalurkan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat. Tingginya harga beras saat ini masih di batas kewajaran," katanya.

Harga beras ini dirasakan mahal, disebabkan karena harga pupuk yang mahal, karena saat ini pupuk subsidi terbatas dan pupuk non subsidi begitu mahal makanya biaya petani kian tinggi dan hal inilah yang membuat beras menjadi mahal.

"Tapi kita bersyukur dengan harga yang ada saat ini anggap stabil karena jangan sampai seperti saat musim kering beberapa waktu lalu harga beras melambung tinggi mencapai Rp14 ribu per kilogram," katanya.

Tujuan disalurkannya bantuan pangan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu untuk mengurangi beban pengeluaran penerima bantuan pangan sekaligus sebagai upaya dalam mengentaskan kemiskinan, menangani kerawanan pangan, menanggulangi kekurangan pangan dan gizi, menurunkan stunting, mengendalikan gejolak harga pangan dan inflasi serta melindungi produsen dan konsumen dari dampak fluktuasi harga.

"Nah harga pangan ini sekarang bisa ditekan dengan adanya bantuan beras ini, kita juga nanti akan melakukan operasi pasar tapi kemungkinan akan dilakukan pada bulan Ramadhan," katanya.

Baca juga: Alhamdulillah!! pekan depan ribuan warga Mataram dapat bantuan pangan beras