Mataram (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Nusa Tenggara Barat(NTB) mengajak media massa ikut berperan aktif mengawasi pelaksanaan Pemilu seiring dekatnya hari pemungutan suara pada 14 Pebruari 2024.
Ketua Bawaslu NTB, Itratif mengatakan peran media dalam tahapan Pemilu sangat penting. Terlebih dalam melakukan pengawasan secara bersama. Oleh karena itu, pihaknya mengajak media massa mengawasi Pemilu secara bersama-sama.
"Ini demi terwujudnya Pemilu 2024 yang jujur dan adil," kata Itratif dalam diskusi bersama jurnalis dengan tema Penguatan Kelembagaan Melalui Peningkatan Peran Partisipatif Media Dalam Pengawasan Tahapan Pemilu 2024 yang juga dihadiri Ketua PWI NTB, Nasrudin di di Mataram, Sabtu.
Selain itu, menurutnya peran media juga dinilai sangat strategis. Terlebih dalam menangkal hoaks atau kabar bohong. Apalagi menjelang hari "H" pelaksanaan pemilu.
"Yang pasti, peran partisipatif media itu sangat penting. Maka dari itu, kami berterima kasih dan mengapresiasi atas apa yang dilakukan teman-teman media selama ini," ujarnya.
Menurut Itratif hubungan Bawaslu NTB dengan media massa selama ini terjalin sangat baik. Alhasil, kata Itratip, publik pun bisa mendapatkan gambaran secara nyata terkait tugas atau kerja-kerja Bawaslu hingga sejauh ini.
"Hubungan/jalinan baik ini harus terus kita rawat dan pelihara," katanya.
Sementara Ketua PWI NTB Nasrudin menekankan beberapa hal yang perlu diperhatikan bersama oleh awak media. Salah satunya pentingnya memegang teguh Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistik di lapangan. Terlebih dalam masa pemilu seperti saat ini.
Ia berharap, agar peran pers dapat dimaksimalkan. Apalagi dalam menangkal hoaks. Media harus bersikap netral, berimbang, dan tidak provokatif. Terlebih dalam hal kerja jurnalistik.
"Saya ingin mengingatkan kembali, etika kita kerja dalam bertugas. Landasan moral dan etika profesi dalam menegakkan integritas dan profesionalisme," tegas Nasrudin.
Meski demikian, Nasrudin mengaku pers/wartawan di NTB diyakini betul tengah memahami berbagai hal tersebut.
"Karena sejauh ini sebagian besar wartawan di NTB telah mengikuti uji kompetensi," katanya.
Berita Terkait
DKPP menerima 632 aduan selama 2024
Jumat, 15 November 2024 19:30
Bawaslu NTB: Media massa pilar pengawasan partisipatif di pilkada 2024
Senin, 11 November 2024 17:16
Iran: Hasil pilpres AS 2024 tidak penting
Kamis, 7 November 2024 12:13
Harris minta pendukungnya terima hasil Pilpres AS 2024
Kamis, 7 November 2024 12:04
Donald Trump jadi Presiden ke-47 AS setelah kalahkan Harris di Pilpres 2024
Kamis, 7 November 2024 11:17
Pemimpin Asia Tenggara ucapkan selamat pada Donald Trump
Rabu, 6 November 2024 20:31
Pakar nilai potensi Trump menang besar karena ada kepenatan terhadap Biden
Rabu, 6 November 2024 15:18
Wamendagri: 1,5 juta pemilu pemula belum perekaman KTP
Selasa, 5 November 2024 16:18