Ribuan Anak di Mataram Praktik Manasik Haji

id Manasik Haji

Ribuan Anak di Mataram Praktik Manasik Haji

Anak-anak usia dini dari lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kota Mataram, NTB, mempraktikkan cara mengelilingi ka'bah sebagai salah satu rukun haji, di area Islamic Center. (Foto ANTARA NTB/Awaludin)

"Kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk karakter berwawasan global berlandaskan agama sedini mungkin kepada anak-anak"
Mataram (Antara NTB) - Sebanyak 3.100 anak dari 105 lembaga pendidikan anak usia dini se-Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengikuti kegiatan praktik manasik haji di area Islamic Center, Kamis.

Ketua Panitia Penyelenggara Manasik Haji Sri Ekonomi menjelaskan kegiatan tersebut merupakan program tahunan Forum Kerukunan Guru (FKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Nusa Tenggara Barat untuk mengenalkan Rukun Islam ke-5, yakni menunaikan ibadah haji kepada anak usia dini.

"Kegiatan tersebut bertujuan untuk membentuk karakter berwawasan global berlandaskan agama sedini mungkin kepada anak-anak," katanya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama, NTB, dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Mataram.

Sri mengatakan dalam proses pelaksanaan praktik manasik haji, anak-anak dituntun oleh pembimbing melaksanakan rukun haji, mulai dari niat, mengenakan baju ihram, thawaf, sa`i, wukuf di Padang Arafah, melempar jumroh dan tahalul.

Sebanyak 3.100 anak yang melaksanakan praktik manasik haji terbagi dalam 20 kloter, di mana satu kloter berjumlah 20 hingga 30 anak. Mereka melaksanakan praktik rukun haji secara bergiliran.

"Jadi kami membagi dalam bentuk kloter, sama dengan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap jamaah yang melaksanakan ibadah haji di Mekkah," ujarnya.

Menurut dia, penyelenggaraan praktik manasik haji tersebut dibiayai dari dana FKG PAI NTB dan infak dari para orang tua sebesar Rp5.000 per anak.

Dana infak tersebut diinfakkan untuk petugas kebersihan di Islamic Center dan sebagian digunakan untuk membeli buah kurma yang dikonsumsi oleh anak-anak selama mengikuti kegiatan.

"Jadi kami membuat suasana praktik manasik haji layaknya di Mekkah. Anak-anak membawa bekal buah kurma dan air mineral yang diibaratkan air zam-zam. Semuanya dibeli dari dana infak yang dikeluarkan," ucapnya pula.

Ketua FKG PAI NTB Hj Laela Wahyuni menambahkan kegiatan praktik manasik haji tidak hanya memperkenalkan Rukun Islam, tetapi juga mengajarkan keikhlasan dan kesabaran anak usia dini dalam menjalankan perintah Allah SWT.

"Praktik manasik haji tersebut tidak hanya bertujuan membentuk karakter anak berlandaskan agama, tapi juga bagaimana membentuk sikap ikhlas dan sabar dalam segala hal," katanya. (*)