Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton

id kuota beras SPHP Mataram,beras,SPHP,disdag mataram,kuota ditambah,pasar rakyat

Disdag Mataram usulkan kuota beras SPHP di pasar rakyat ditambah jadi 5 ton

Sebanyak 2 ton beras SPHP dalam kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat di halaman kantor Lurah Pejeruk Ampenan, Selasa (27/2-2024) ANTARA/Nirkomala)

Sore ini, kami akan koordinasi dengan Bulog agar bisa menambah kuota beras SPHP dalam kegiatan pasar rakyat dari 2 ton menjadi 5 ton per titik

Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengusulkan kuota beras SPHP ditambah menjadi sebanyak 5 ton untuk setiap kegiatan pasar rakyat yang dilaksanakan di enam kecamatan se-Kota Mataram.

"Sore ini, kami akan koordinasi dengan Bulog agar bisa menambah kuota beras SPHP dalam kegiatan pasar rakyat dari 2 ton menjadi 5 ton per titik," kata Kepala Bidang (Kabid) Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Selasa.

Usulan tersebut dilatarbelakangi kegiatan pasar rakyat pertama yang dilaksanakan di halaman Kantor Lurah Pejeruk Ampenan yang mana sebanyak 2 ton beras SPHP terjual habis dalam waktu singkat.

Bahkan banyak warga yang datang terlambat harus kecewa karena tidak dapat membeli beras murah SPHP dari Bulog dengan jenis medium.

Baca juga: Ratusan warga Mataram serbu beras murah SPHP
Baca juga: Disdag Mataram pantau pendistribusian beras SPHP di Pasar Kebon Roek

Dalam kegiatan pasar rakyat, kata Sri, beras SPHP dijual Rp10.400 per kilogram atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) untuk jenis beras medium Rp10.900 per kilogram.

"Karena itulah, masyarakat antusias 'menyerbu' beras SPHP dalam kegiatan pasar rakyat," katanya.

Sementara itu harga beras di sejumlah pasar tradisional sudah mencapai Rp16.000 per kilogram hingga Rp17.000 per kilogram.

Terkait dengan itulah, Sri akan berusaha agar dalam kegiatan pasar rakyat selanjutnya, Bulog bisa mendistribusikan 5 ton beras SPHP.

"Di pasar rakyat, satu pembeli hanya boleh membeli maksimal 10 kilogram beras SPHP sebagai upaya pemerataan," katanya.

Baca juga: Disdag pastikan ketersediaan stok beras di Kota Mataram

Dikatakannya, kegiatan pasar rakyat digelar di enam kecamatan mulai 27-29 Februari dan 5-7 Maret 2024, dengan lokasi diprioritaskan pada kelurahan padat penduduk terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

Hal itu sesuai dengan tujuan kegiatan, yaitu untuk mendekatkan masyarakat sekaligus menyampaikan informasi terkait stok kebutuhan pokok di Mataram aman dan tercukupi sehingga masyarakat tidak panik.

"Jadi masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok di bawah harga pasar, sehingga daya beli masyarakat meningkat," katanya.

Baca juga: Bulog optimalkan penyaluran beras SPHP cegah spekulasi

Dikatakannya, kegiatan pertama pasar rakyat dilaksanakan di halaman Kantor Lurah Pejeruk Kecamatan Ampenan pada Selasa (27/2), kemudian Kantor Lurah Kekalik Jaya Kecamatan Sekarbela Rabu (28/2), dan di Jalan Halmahera Kelurahan Rembiga Kecamatan Selaparang (29/2).

Kemudian pada Selasa (5/3), dilaksanakan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Abian Tubuh Kelurahan Abian Tubuh Sandubaya, selanjutnya di Jalan Candi Pawon Cakranegara pada Rabu (6/3), dan terakhir pada Kamis (7/3) di Lapangan Karang Genteng Mataram.

"Satu kecamatan, kami laksanakan satu kali," katanya.

Sri menambahkan, kegiatan pasar rakyat ini dilaksanakan setelah melihat perkembangan harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional mengalami kenaikan harga.

Baca juga: Pemerintah percepat penyaluran beras SPHP ke pasar