Penggunaan stasiun listrik kapal sandar di Pelabuhan Sape Bima capai 6,8 MW

id spliks pelabuhan, stasiun penggunaan listrik kapal sandar, pelabuhan sape

Penggunaan stasiun listrik kapal sandar di Pelabuhan Sape Bima capai 6,8 MW

Petugas PLN mengecek penggunaan SPLIKS di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, NTB, Kamis (28/3/2024). (ANTARA/HO-PLN)

Mataram (ANTARA) - PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) menyampaikan bahwa penggunaan Stasiun Penyedia Listrik Kapal Sandar (SPLIKS) di Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, selama tahun 2023 mencapai 6,8 MW.

"Selama tahun 2023, sejak terpasang pada 9 Agustus 2023, penggunaan SPLIKS di Pelabuhan Sape mencapai 6,8 MW atau hampir setara dengan kapasitas satu unit PLTU di Pulau Sumbawa," kata Supervisor ASDP Pelabuhan Sape, Syamsuddin dalam keterangan tertulis yang diterima di Mataram, Kamis.

Menurut dia, dengan jumlah pemakaian demikian, kehadiran SPLIKS dengan kapasitas daya 33.000 VA ini telah memberikan banyak manfaat.

Baca juga: Genjot electrifying marine, penggunaan SPLIKS PLN NTB capai 6 MW

Ia sepakat dengan tujuan dari pengembangan konsep SPLIKS di pelabuhan sebagai salah satu upaya menekan emisi karbon dengan segmentasi kapal-kapal yang tengah sandar di pelabuhan untuk menciptakan ekosistem Green Port di NTB.

"Dengan menggunakan SPLIKS di pelabuhan, mereka (kapal sandar) bisa lebih hemat biaya operasional bahan bakar," ujarnya.

Penghematan dengan menggunakan SPLIKS, jelas dia, bisa mencapai 50 persen efisiensi bahan bakar saat kapal sandar di pelabuhan.

"Rata-rata kapal tiap per jam menggunakan bahan bakar 10 liter. Kalau rata-rata kapal istirahat 10 sampai 12 jam dalam satu hari, bisa sampai 100 liter. Nah kalau dikonversikan, itu cukup sangat membantu, bisa sampai lebih dari 50 persen efisiensi kami," ucap dia.

Baca juga: Pj Gubernur dan Dirut ASDP kolaborasi penataan pelabuhan NTB

Menurut dia, penggunaan SPLIKS di pelabuhan sangat efisien dalam menekan emisi karbon, terutama di pelabuhan-pelabuhan yang memiliki potensi kapal lebih banyak menghabiskan waktu sandar di dermaga.

"Ketika kapal sandar di dermaga lebih dari 4 jam, mesin generatornya bisa diistirahatkan dan bisa beralih ke penggunaan listrik dari SPLIKS, sehingga efisiensi juga bisa terjaga dalam penggunaan BBM," kata Syamsuddin.

Sementara, Kepala Dinas Perhubungan NTB Lalu M. Faozal menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi NTB sebagai pembuat regulasi punya peran untuk memfasilitasi dan meyakinkan masyarakat bahwa alat transportasi dengan bahan bakar listrik itu lebih efisien.

"Apabila masyarakat yakin dengan efisiensi penggunaan listrik, maka penghematan tersebut bisa dibelanjakan untuk keperluan yang lain, yang sebelumnya digunakan untuk membeli BBM," ujar Faozal.

Baca juga: PLN NTB hadirkan SPLiKS pertama di Pelabuhan Sape

Terkait pembangunan SPLIKS di pelabuhan lain di NTB, dia memastikan pemerintah akan mendorong agar bisa terealisasi, apalagi hal ini bagian dari pelayanan kepada masyarakat.

"Penggunaan SPLIKS ini sudah jelas menimbulkan dampak positif, baik dari sisi lingkungan maupun dari biaya operasional. Tentu, pemerintah akan mendorong lebih baik lagi dan sekarang menjadi tugas bersama kita untuk memfasilitasi," ucapnya.

General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menyebutkan bahwa selain SPLIKS untuk kapal sandar, di NTB telah terpasang tujuh unit Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di sejumlah pelabuhan.

Dia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam menciptakan ekosistem kendaraan listrik, khususnya di sektor maritim melalui program electrifying marine.

"PLN berkomitmen menumbuhkan ekosistem kendaraan listrik, baik di darat maupun di laut dengan menyiapkan infrastruktur stasiun pengisian listrik yang tersebar di sejumlah lokasi di NTB," katanya.

Ia mengungkapkan, tidak mudah PLN membangun ekosistem kendaraan listrik. Dukungan pemangku kebijakan, dan para pengguna alat transportasi juga memiliki andil yang cukup besar.

"Karena itu, net zero emission merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia untuk menghadirkan udara yang lebih bersih bagi anak cucu kita dan untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik," ucap Sudjarwo.