Pemkot Mataram berikan baju seragam gratis kepada 678 calon haji

id haji mataram,calon haji mataram,calon haji,seragam gratis,pemkot mataram

Pemkot Mataram berikan baju seragam gratis kepada 678 calon haji

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Amir Wisuda. (ANTARA/Nirkomala)

Seragam jamaah calon haji yang akan kita berikan khusus dari Pemerintah Kota Mataram bukan seragam nasional dari pemerintah pusat
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan baju seragam gratis kepada 673 calon haji berasal dari daerah itu yang akan berangkat ke Tanah Suci pada musim haji 1445 Hijriah.

"Seragam jamaah calon haji yang akan kita berikan khusus dari Pemerintah Kota Mataram bukan seragam nasional dari pemerintah pusat," kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Mataram Amir Wisuda di Mataram, Senin.

Ia mengatakan seragam jamaah calon haji tersebut berupa baju semi jaket agar jamaah tidak kedinginan selama berada dalam pesawat dan bawahan celana atau rok.

Baca juga: Jamaah calon haji Mataram diusulkan jadi dua kloter

Seragam tersebut paling lambat akan diberikan kepada jamaah pada 8 Mei 2024, sebab jamaah yang masuk kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Lombok akan berangkat pada 11 Mei 2024.

"Pembagian tidak terlambat, sebab seragam ini digunakan langsung pada hari jamaah calon haji berangkat. Tidak masuk koper," katanya.

Selain seragam, katanya, jamaah calon haji juga akan diberikan syal yang bertuliskan "Jamaah Haji Kota Mataram" berwarna kuning, sekaligus sebagai identitas tanda pengenal jamaah.

Pasalnya, jika identitas jamaah dibuat di baju dikhawatirkan akan sulit terlihat pada jarak tertentu. Namun, berbeda dengan syal dengan melihat warna dan karakter khas dari syal tersebut, jamaah calon haji sudah bisa diketahui asalnya.

"Ini tentu bisa memudahkan petugas atau jamaah lainnya ketika ada jamaah yang terpisah dari rombongan," katanya.

Baca juga: 689 jamaah calon haji di Mataram dapat bimbingan manasik haji gratis

Untuk pemberian alas kaki (sandal/sepatu) dan tutup kepala (peci/kerudung), kata Amir, tahun ini ditiadakan sebab dari hasil evaluasi tahun-tahun sebelumnya, hal itu dinilai kurang efektif.

Alasannya, katanya, untuk sandal karena bentuk dan banyak yang memiliki ukuran sama sering tertukar ketika berada di masjid, Arafah, Muzdalifah, Mina, dan tempat-tempat lainnya.

"Selain itu, ini terkait dengan bentuk kaki dan kenyamanan. Berbeda dengan baju seragam, bisa pas karena semua jamaah kita ukur langsung sebelum dijahit," katanya.

Baca juga: Calon haji Mataram masuk kloter satu Embarkasi Lombok

Untuk penutup kepala (peci/kerudung) ditiadakan, namun tahun depan akan diusulkan untuk diganti dengan pemberian payung lipat yang dinilai lebih dibutuhkan jamaah saat berada di Tanah Suci.

Payung kecil ini, katanya, bermanfaat bagi jamaah untuk menghindari terik matahari langsung sehingga jamaah bisa menggunakan ketika perjalanan ke masjid saat Shalat Zuhur dan Asar, bahkan ketika di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

"Tapi untuk payung ini, insyaallah, tahun depan kita usulkan pengadaan dari Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kota Mataram," katanya.

Baca juga: Dinkes buka layanan vaksin meningitis calon haji Mataram di 11 puskesmas