Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyampaikan sebanyak 86,5 persen responden menilai polisi lalu lintas (polantas) membantu mereka selama arus mudik maupun arus balik Lebaran 2024.
Indikator Politik Indonesia menyampaikan hal tersebut berdasarkan temuan survei nasional mengenai evaluasi publik terhadap penyelenggaraan mudik Lebaran 2024.
"Kita coba lihat, mereka yang menilai polantas membantu saat mudik itu cenderung lebih tinggi tingkat kepuasannya terhadap mudik lebaran," kata Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro dalam rilis yang disiarkan secara daring dan dipantau di Jakarta, Selasa.
Bawono juga menjelaskan bahwa kinerja polantas yang bertugas selama arus mudik dan arus balik dapat menjadi salah satu faktor penentu kepuasan publik terhadap manajemen publik selama arus mudik dan arus balik pada Lebaran 2024.
"Jadi, selain faktor-faktor aspek-aspek angkutan umum, bahan bakar, kemudian pengaturan lalu lintas, ternyata ada aspek lain, yaitu kinerja polisi lalu lintas di lapangan yang juga menentukan menjadi faktor penentu seberapa tinggi tingkat kepuasan publik terhadap manajemen publik secara keseluruhan," ujarnya.
Sementara itu, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Rizka Halida mengatakan bahwa salah satu bantuan yang diberikan polantas adalah saat pemudik tersesat.
"Kehadiran polantas itu sangat membantu pemudik. Misalnya saat mereka tersesat, kalau ada polisi, ada yang bisa ditanya dan bisa dipercaya jawabannya," katanya.
Baca juga: 86,5 persen menilai polantas membantu saat mudik
Baca juga: Polda NTB melibatkan seluruh personel lalu lintas kawal perhelatan WSBK
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 24-26 April 2024 dengan metode pengambilan data dilakukan melalui telepon. Target populasi survei tersebut adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dan memiliki telepon, yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Sampel survei dipilih melalui metode random digit dialing (RDD) sebanyak 1.217 responden; terdiri dari 50,5 persen laki-laki, dan 49,5 persen perempuan. Sementara itu, toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.