Menhub: 10 tahun terakhir, Tol Laut memiliki 191 trayek

id Menhub,Menteri perhubungan ,Budi Karya Sumadi ,Tol laut,10 tahun terakhir

Menhub: 10 tahun terakhir, Tol Laut memiliki 191 trayek

Kapal tol laut sebagai moda transportasi yang diandalkan untuk membuka isolasi dan menekan disparitas harga di wilayah terpencil Nusantara. ANTARA/HO-Kemenhub

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan dalam 10 tahun terakhir Tol Laut telah memiliki 191 trayek.

"Salah satu indikasi yang memang sangat memberikan suatu peluang yang baik bagi pembangunan di Indonesia bagian timur, kita sudah melaksanakan tol laut selama 10 tahun. Saat ini terdapat total 191 total trayek dengan pertumbuhan 11 persen per tahun," ujar Budi Karya Sumadi dalam Forum Diskusi Sektor Transportasi di Jakarta, Jumat.

Dia juga menambahkan bahwa Tol Laut saat ini juga memiliki 677 pelabuhan singgah dengan pertumbuhan 11 persen per tahun. Kemudian untuk total armada Tol Laut saat ini sebanyak 207 armada yang tersedia dengan pertumbuhan 10 persen per tahun.

Sedangkan total muatan kontainer berangkat berjumlah 84.609 ton dengan muatan kontainer balik berjumlah 26.362 ton. Total muatan non-kontainer berangkat berjumlah 530.403 teus dengan muatan non-kontainer balik berjumlah 27.551 teus.

"Ini menunjukkan bahwa suatu kepedulian kita untuk memberikan kepada masyarakat timur khususnya," kata Budi Karya Sumadi.

Sedangkan pada angkutan kapal perintis, selama 10 tahun ini total trayek yang dimiliki mencapai 1.070 dengan pertumbuhan 3 persen per tahun. Total penumpang berjumlah 5.901.027 dengan pertumbuhan 13 persen per tahun. Sementara itu, jumlah muatan barang mencapai 1.058.759.

Baca juga: Garuda Indonesia sebut lima pesawat angkut jamaah calon haji
Baca juga: Kemenhub berikan bantuan Rp125 juta warga terdampak erupsi Gunung Ruang


Pada angkutan udara perintis, total terdapat 2.828 rute penumpang, 278 rute kargo, serta 10 rute udara kargo. Sedangkan pada angkutan perkeretaapian perintis telah beroperasi 9 kereta dengan jumlah penumpang yang terus meningkat tiap tahunnya.

“Ada angkutan udara perintis yang kita lakukan dengan intensif. Perkembangannya cukup besar. Ada juga kereta api perintis khususnya yang dapat digunakan masyarakat perkotaan, dan kita sedang melakukan keperintisan dengan membuka kereta api di Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan. Jadi kereta api tidak antarpulau saja tapi aglomerasi juga menjadi penting,” ujar Menhub.