Mataram (ANTARA) - Partai Amanat Nasional (PAN) menginginkan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 27 Nopember mendatang diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
"Tidak usah banyak pasangan calon. Kalau bisa gubernur dan wakil gubernur ini cukup dua pasang aja biar 'head to head'," kata Ketua DPW PAN NTB, Muazzim Akbar dalam keterangannya di Mataram, Minggu.
Muazzim mengaku, saat ini PAN bersama partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Partai Bulan Bintang (PBB) melalui ketua umum masing-masing tengah serius membangun komunikasi politik secara intensif untuk menggalang koalisi besar di Pilkada NTB.
Bahkan, lanjut dia, untuk memuluskan langkah tersebut, lanjut Muazzim, komunikasinya tidak hanya melibatkan pada partai-partai yang ada dalam barisan KIM, melainkan mereka juga mengajak Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bergabung.
"Insya Allah PKB juga akan bergabung dalam koalisi ini. Mudah-mudahan bisa," ujarnya.
Terkait siapa pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang akan didorong jika Pilkada NTB diikuti dua pasangan calon, Muazzim menyebutkan ada dua, yakni Lalu Muhamad Iqbal di gerbong KIM melawan Sitti Rohmi Djalilah yang saat ini didorong PDIP, Perindo dan kemungkinan akan menggandeng Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"Kalau terjadi dua pasang calon, maka yang nanti menang harus merangkul yang kalah, sehingga proses kepemimpinan bisa berjalan dengan baik," kata Muazzim.
Sementara PAN sendiri, kata Muazzim, sudah memberikan rekomendasi kepada mantan Duta Besar Indonesia untuk Turki yang kini menjabat sebagai Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Lalu Muhamad Iqbal sebagai bakal calon gubernur. Sedangkan, terkait dengan siapa Lalu Muhamad Iqbal berpasangan, Muazzim menyatakan kemungkinan besar berpasangan dengan Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri atau sering disapa Ummi Dinda.
"Kalau rekomendasi kita sudah berikan kepada Pak Lalu Muhamad Iqbal berpasangan dengan Ummi Dinda," terangnya.
Rekomendasi kepada Lalu Muhamad Iqbal lanjut Muazzim, hingga B1KWK. Namun, untuk B1KWK ini baru akan diserahkan pada saat menjelang pendaftaran ke KPU, yakni bulan Agustus.
"Insya Allah untuk B1KWK baru akan kita keluarkan di Agustus jelang pendaftaran," kata pria yang terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) NTB 2 Pulau Lombok ini.
Terpisah menanggapi soal rencana dua pasangan calon di Pilkada NTB, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) NTB, Lalu Hadrian Irfani mengaku bahwa semua masih dinamis, meski dirinya tidak memungkiri rencana untuk dua pasang calon itu bisa-bisa saja terjadi. Sebab, bila melihat dari polarisasi paket-paket pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta arah dukungan partai-partai yang ada saat ini sudah mulai terlihat mengerucut.
"Ini kan sudah mulai terpecah partai-partai, sudah mulai kelihatan mengerucut. Contoh PAN, Demokrat sudah nyatakan ke Iqbal belum lagi Gerindra bergabung dan saya rasa KIM semua ke situ. Sisanya partai-partai non KIM ini ada PKB dan NasDem. Maka melihat kondisi ini, kursi PKB sangat menentukan," ucapnya.
Menurut dia, kenapa PKB sangat menentukan, karena PKB memiliki 6 kursi di DPRD NTB, sedangkan NasDem hanya 4 kursi. Untuk itu, bila NasDem bergabung dengan PKS dengan mengusung Zulkieflimansyah-Suhaili (Bang Zul-Abah Uhel), tentu jumlah kursi masih kurang, karena hanya memiliki kecukupan 12 kursi, sedangkan untuk bisa mengusung calon dibutuhkan 13 kursi.
Oleh karena itu, lanjut dia, apabila PKB bergabung dengan PKS maka jumlah kursi menjadi cukup, maka Pilkada NTB akan di ikuti tiga pasangan calon. Namun, bila itu tidak terjadi, maka otomatis kemungkinan Pilkada NTB akan diikuti dua pasangan calon.
"Maka melihat kondisi ini, kursi PKB sangat menentukan," katanya.
Diketahui Pilkada NTB di gadang-gadang akan diikuti sejumlah bakal calon gubernur dan wakil gubernur, di antaranya Lalu Muhamad Iqbal akan berpasangan dengan Indah Dhamayanti Putri, selanjutnya Sitti Rohmi Djalilah berpasangan dengan Musyafirin, kemudian Zulkieflimansyah berpasangan dengan Suhaili FT dan Lalu Gita Ariadi berpasangan dengan Sukiman Azmy. Namun, sejauh ini dari semua nama-nama itu belum ada satu pun calon yang sudah pasti mendapat partai koalisi.
Berita Terkait
Polres Lombok Tengah libatkan 750 personel amankan Pilkada 2024
Senin, 25 November 2024 21:56
Distribusi logistik di Pilkada Lombok Tengah 2024 dipercepat
Senin, 25 November 2024 19:20
KPU ingatkan warga Lombok Timur urus KTP jelang Pilkada 2024
Senin, 25 November 2024 16:55
Ibunda TGB instruksikan jamaah NWDI dukung Rohmi-Firin di Pilkada NTB 2024
Minggu, 24 November 2024 20:55
Korpri bersihkan alat peraga kampanye di wilayah NTB
Minggu, 24 November 2024 14:12
TGB Zainul Majdi tegas dukung Cagub NTB Zulkieflimansyah
Sabtu, 23 November 2024 19:09
Puspoll: Sumiatun-Ibnu Salim unggul di Pilkada Lombok Barat 2024
Sabtu, 23 November 2024 16:26
Bawaslu NTB sikapi insiden maut saat kampanye di Kota Bima
Sabtu, 23 November 2024 12:21