Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali berpandangan bahwa ajang Masikian Fest 2024 menjadi salah satu upaya untuk menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran generasi muda dalam menjaga warisan budaya dan tradisi Bali.
Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, saat membuka Masikian Fest 2024, di Denpasar, Sabtu malam, mengatakan Masikian Fest selain dapat meningkatkan kesadaran generasi muda, juga menjadi ajang untuk memperkuat rasa kebersamaan.
"Ajang kebersamaan, kolaborasi antarwarga, antara pemerintah, seniman, dan komunitas budaya. Selain itu, festival ini diharapkan dapat menjadi sarana promosi bagi kita, menunjukkan kekayaan budaya dan kreativitas masyarakat kepada dunia luar," ujarnya.
Masikian Fest 2024 digelar selama dua hari (3-4 Agustus 2024) di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung, Denpasar. Ajang yang digelar Pasikian Yowana MDA Kota Denpasar ini juga berkolaborasi dengan Cap Panda, sekaligus untuk mengampanyekan #CapPandaTradisiIndonesia.
Masikian Fest diisi dengan pertunjukan tari, musik band lokal, hingga lomba Baleganjur Ngarap dan lomba Gebogan (merangkai buah dan janur), serta festival makanan pelaku UMKM di Kota Denpasar yang diikuti lebih dari 300 peserta.
"Kami berharap, melalui festival seni tradisi kekinian ini dapat menjadi momentum penting untuk mengangkat nilai-nilai budaya lokal dan membawa dampak positif bagi masyarakat dan kota secara keseluruhan," ujar Arya Wibawa.
Sementara itu, Penyarikan (Sekretaris) Pasikian Yowana MDA Kota Denpasar I Yande Adiana mengatakan selama ini budaya dan tradisi di Denpasar sudah terjaga dengan baik, terlebih Pemerintah Kota Denpasar telah hadir memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berkreasi.
"Lomba baleganjur dan membuat gebogan ini sangat erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali dan sangat terkait dengan pelaksanaan upacara yadnya. Baleganjur merupakan bagian dari tradisi yang harus dilantunkan saat upacara keagamaan, sedangkan gebogan menjadi bagian persembahan yang tulus ikhlas," katanya.
Menurut dia, upaya pelestarian tradisi di Denpasar harus dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi lebih mudah karena sudah didukung pemerintah daerah.
Lie Joko Budiman selaku Head of Marketing Food and Beverage Kino Indonesia mengatakan sengaja dipilih Bali sebagai lokasi pertama untuk mengampanyekan #CapPandaTradisiIndonesia karena Bali itu unik serta memiliki tradisi dan budaya yang begitu lestari dan tetap terjaga. Pihaknya tidak hanya melihat Bali sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai simbol kekayaan tradisi yang harus dirawat dan dijaga.
"Kami percaya bahwa tradisi adalah fondasi dari identitas kita sebagai masyarakat. Lewat kampanye ini, Cap Panda berkomitmen untuk menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, menghubungkan nilai-nilai luhur dari nenek moyang kita dengan semangat dan inovasi zaman sekarang," katanya.
Baca juga: Menikmati tarian alun di langit Kota Mataram
Baca juga: Festival layang-layang menghiasi langit Kota Mataram
Ia menambahkan, selain tradisi terkait kesenian dan budaya, di Bali sendiri terkenal juga salah satu minuman tradisional khas yang digemari masyarakat yaitu daluman. Daluman merupakan minuman yang berasal dari daun cincau hijau yang diolah secara tradisional dan cocok diminum pada saat cuaca panas.
Mirip dengan daluman, Cap Panda sebagai salah satu produk minuman cincau tradisional asli Indonesia yang dapat menjadi alternatif daluman praktis bagi masyarakat Bali yang bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja.