Legislatif Prihatin Nilai UNBK Siswa NTB Anjlok

id UNBK NTB 2018,M Hadi Sulthon,DPRD NTB

Legislatif Prihatin Nilai UNBK Siswa NTB Anjlok

Sekretaris Komisi V DPRD NTB M Hadi Sulthon. (Foto Antaranews/Iman).

Kita prihatin kalau melihat hasil ujian nasional (UN) siswa-siswi kita di tahun ini. Mestinya hasil tahun lalu bisa dipertahankan, bukan malah jelek
Mataram (Antaranews NTB) - Sekretaris Komisi V Bidang Kesejahteraan Sosial, Agama, Tenaga Kerja dan Pendidikan DPRD Nusa Tenggara Barat M Hadi Sulthon mengaku prihatin atas anjloknya nilai ujian nasional berbasis komputer SMA/SMK dan MA di provinsi itu.

"Kita prihatin kalau melihat hasil ujian nasional (UN) siswa-siswi kita di tahun ini. Mestinya hasil tahun lalu bisa dipertahankan, bukan malah jelek," kata M Hadi Sulthon di Mataram, Senin.

Ia mengaku tidak habis pikir, mengapa nilai UN siswa siswi NTB begitu anjlok. Padahal, UN telah dipermudah dan diperlonggar, tidak seketat pada tahun-tahun sebelumnya.

"Apakah ini karena sistem pendidikan kita yang salah dan sering berubah-ubah atau ada sebab lain, sehingga menurunkan kualitas pendidikan yang akhirnya berpengaruh pada nilai UN," ucapnya.

Menurutnya, perlu ada evaluasi secara menyeluruh, dimulai dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan baik di tingkat provinsi maupun Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/kota, pihak sekolah, dan guru. Hal ini penting, sehingga pada UN berikutnya prestasi siswa-siswi di NTB tidak terus mengalami kemunduran.

"Ini segera perlu dicari jalan keluarnya bersama-sama. Kami di legislatif tidak ingin mencari siapa yang salah dan benar. Hanya saja ini perlu menjadi bahan evaluasi, sehingga ke depan nilai UN di NTB menjadi meningkat kembali," jelas politisi dari PAN ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB HM Suruji mengakui menurunnya nilai UN siswa siswi di NTB. Namun, hal itu dinilainya wajar. Karena, UN saat ini bukan lagi penentu kelulusan, sehingga sekolah dinilai kurang memperhatikan.

"Kalau dulu UN itu penentu kelulusan. Jadi sekolah begitu ketat persiapannya. Kalau sekarang beda, tingkat sulitnya meningkat," ujarnya.

Ia menegaskan, jika ingin melihat mutu pendidikan harusnya bukan dari UN. Karena itu, pihaknya menyarankan agar UN dihapus dan dibuat ujian semester yang berstandar.

"Dari sana baru kita melihat mutu pendidikan baik dari guru maupun siswa," tandasnya.

Jumlah siswa yang mengikuti UN tahun ini di NTB untuk SMK dan SMA sebanyak 45.759 siswa dengan rincian SMA sebanyak 26.738 orang, jurusan IPA 21.030 orang dan jurusan IPS sebanyak 26.738 orang.

Sedangkan, untuk siswa/siswi SMK se-NTB yang mengikuti ujian 19.021 orang dengan jumlah 58 jurusan.

Hasil UN secara keseluruhan menurun kecuali jurusan bahasa. Penurunan hasil ujian rata-rata tersebut merata di NTB.

Hasil penilaian ujian masing-masing jurusan yakni IPA tahun ajaran 2016/2017 dengan nilai rata-rata 270,09 turun pada 2017/2018 menjadi 268,02. Berikutnya jurusan IPS untuk tahun ajaran 2016/2017 dengan nilai 263,25 di tahun ajaran 2017/2018 menjadi 240,24. Untuk SMK pada tahun ajaran 2016/2017 di angka 186,86 dan hasil sekarang 153,44. (*)