KMP Legundi diperbolehkan berlayar setelah insiden bersenggolan

id KMP Legundi,KMP Gunsa 8,Pelabuhan Lembar,ASDP Lembar

KMP Legundi diperbolehkan berlayar setelah insiden bersenggolan

Para penumpang KMP Gunsa 8 turun dari kapal setelah terjadi insiden bersenggolan dengan KMP Legundi di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Jumat (20/7).

Jadi semua aman saja
Lombok Barat (Antaranews NTB) - Kapal Motor Penyeberangan Legundi diperbolehkan berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, setelah bersenggolan dengan KMP Gunsa 8 di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Jumat, sekitar pukul 17.00 WITA.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Lembar Yanus Lentanga, di Lombok Barat, Jumat, mengatakan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar sudah melakukan pemeriksaan kondisi kapal sebelum mengeluarkan izin berlayar.

"KMP Legundi sudah berlayar pukul 18.15 WITA, setelah diperiksa KSOP. Kondisi kapal tidak apa-apa setelah bersenggolan dengan KMP Gunsa 8," katanya.

KMP Legundi, kata dia, berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan membawa seratusan penumpang dan puluhan unit kendaraan roda empat (sebagian besar truck) dan sepeda motor.

"Jadi semua aman saja," ujar Yanus memastikan bahwa aktivitas pelayaran di Pelabuhan Lembar berjalan normal.

Kepala KSOP Lembar M Hermawan juga memastikan bahwa kondisi KMP Legundi tidak ada masalah, meskipun terlibat insiden bersenggolan dengan KMP Gunsa 8 yang akan berlayar menuju Pelabuhan Padangbai di Bali.

Insiden tersebut terjadi ketika KMP Gunsa 8 melakukan olah gerak di dermaga dua Pelabuhan Lembar. Tiba-tiba ada angin kencang sehingga benturan badan kedua kapal tidak bisa terhindarkan.

"KMP Legundi kan besar jadi tidak apa-apa. Kami sudah melakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan kerusakan. Hanya KMP Gunsa 8 yang mengalami robek lambung sekitar 10-15 centimeter," katanya.

KMP Legundi yang merupakan kapal laut buatan anak negeri tersebut mulai beroperasi melayani penyeberangan jarak jauh lintas Surabaya-Lombok pada 1 Desember 2016.

Pengoperasian kapal ferry tersebut sebagai bentuk komitmen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dalam mendukung penurunan biaya tinggi logistik dan pengembangan sektor pariwisata melalui layanan feri jarak jauh. (*)