Prediksi harga saham hari akan mendatar seiring sentimen domestik dan global

id Indeks Harga Saham Gabungan,Bursa Efek Indonesia,IHSG,Indonesia Stock Exchange,Pasar Modal,Pasar Saham,Prediksi harga saham hari ini,Prediksi harga sa

Prediksi harga saham hari akan mendatar seiring sentimen domestik dan global

Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Jakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak sideways (mendatar) seiring adanya sentimen domestik dan global.

IHSG dibuka menguat 12,12 poin atau 0,16 persen ke posisi 7,706,64. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 2,48 poin atau 0,26 persen ke posisi 952,85.

"IHSG berpotensi bergerak sideways, dengan level support 7.600 sampai 7.660 dan level resistance 7.720 sampai 7.750," ujar Head of Research Retail BNI Sekuritas Fanny Suherman di Jakarta, Selasa.

Dari dalam negeri, PMI Manufaktur Indonesia menunjukkan kontraksi untuk dua bulan beruntun yakni pada Juli sebesar 49,3 dan Agustus sebesar 48,9.

Posisi PMI Manufaktur saat ini juga merupakan yang terendah sejak Agustus 2021, yang mana melemahnya PMI Manufaktur ini tentu memicu kekhawatiran karena manufaktur banyak menyumbang ekonomi dan menyerap tenaga kerja. Kondisi lemahnya industri manufaktur Indonesia ini diperkirakan terus akan terjadi hingga akhir kuartal III-2024.

Dari mancanegara, pelaku pasar berhati-hati dalam melakukan transaksi perdagangan saham menjelang berlangsungnya pertemuan kebijakan bank sentral Eropa pada pekan depan.

Para pelaku pasar memiliki keyakinan European Central Bank (ECB) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada 12 September 2024.

Selain itu, pelaku pasar tengah menantikan rilis data inflasi dari Korea Selatan, disusul dengan rilis data produk domestik bruto (PDB) kuartal II-2024 Australia, serta data tentang gaji dan pengeluaran rumah tangga dari Jepang pada akhir pekan ini.



Di sisi lain, Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur China naik menjadi 50,4 pada bulan Agustus dibandingkan 49,8 pada bulan Juli 2024.

Sementara itu, PMI non-manufaktur China naik menjadi 50,3, naik dari 50,2 pada Juli 2024.

Bursa saham Eropa mengalami tekanan pada Senin (02/09), dengan indeks STOXX 600 Eropa berakhir datar.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) libur memperingati hari buruh nasional. Pergerakan Wall Street nanti malam diprediksi akan lebih volatile, sejalan dengan rilis PMI Manufaktur AS Global S&P periode Agustus 2024 revisi kedua.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 64,70 poin atau 0,17 persen ke 38.765,60, indeks Hang Seng melemah 43,18 poin atau 0,24 persen ke 17.648,78, indeks Shanghai mlelemah 1 71 poin atau 0,06 ke 2.809,32, dan indeks Straits Times menguat 21,82 poin atau 0,63 ke 3.484,90.


Baca juga: Harga emas hari ini turun jadi Rp1,401 juta per gram