Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini mengatakan bahwa Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK) sudah berada di meja Presiden Prabowo Subianto.
Oleh sebab itu, Rini mengatakan bahwa pihaknya terus mendukung penguatan BPPIK yang berperan untuk mengawasi pembangunan dan ketepatan penggunaan anggaran negara.
“BPPIK didirikan untuk memastikan program-program tersebut dilaksanakan sesuai visi dan misi Presiden,” kata Rini dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, dia menjelaskan bahwa BPPIK mempunyai tugas menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden dalam melaksanakan pengawasan, pengendalian, pemantauan, dan penelusuran terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan sesuai penugasan Presiden, serta ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ia juga menjelaskan bahwa BPPIK berfokus pada masalah-masalah yang muncul dalam tahap pelaksanaan fisik proyek pembangunan, termasuk permasalahan terkait waktu, kualitas, dan sumber daya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa BPPIK berbeda dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang memiliki peran audit dan bersifat pengawasan lintas sektor.
Baca juga: Presiden Prabowo teken perpres
Menurut dia, tugas BPKP berfokus pada pengawasan aspek keuangan dan manajemen proyek, serta memastikan tidak ada penyimpangan anggaran dalam pelaksanaan program pembangunan.
Ia juga mengatakan bahwa BPPIK memiliki tugas yang berbeda dengan Kantor Staf Presiden (KSP) yang berperan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kebijakan publik, dinamika politik, dan koordinasi lintas sektor.
Baca juga: Menteri Hukum Supratman sebut perpres transisi selesai paling lambat besok
Sementara BPPIK, kata dia, sebagai troubleshooting atau pencari sumber masalah yang bertugas menyelesaikan masalah teknis dan operasional di lapangan yang menghambat pelaksanaan proyek fisik, seperti infrastruktur.
“Peran troubleshooting BPPIK ini bersifat taktis dan lapangan, mencakup solusi praktis yang segera bisa diimplementasikan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai jadwal dan spesifikasi,” jelasnya.
Berita Terkait
Puluhan Warga Mataram Lakukan Aksi Gunduli Kepala
Jumat, 21 Agustus 2015 15:53
Haji- 60 Persen Calon Haji Mataram Risiko Tinggi
Rabu, 19 Agustus 2015 21:37
Bupati Sumbawa Barat Evaluasi Jelang Akhir Jabatan
Selasa, 11 Agustus 2015 7:40
Legislator Kecewa Anggaran Sosial Minim Dialokasikan Pemprov NTB
Rabu, 5 Agustus 2015 23:18
Anggaran pengamanan pilkada sumbawa barat rp1,5 miliar
Jumat, 31 Juli 2015 15:01
Paket "K2" Pertama Mendaftar Ke KPU KSB
Senin, 27 Juli 2015 11:14
Paket "f1" didukung partai terbanyak dalam pilkada
Minggu, 5 Juli 2015 14:21
Ikan tuna NTB mengandung merkuri kadar rendah
Rabu, 10 Juni 2015 6:56