Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN akan membuat aplikasi super pelayanan keluarga sejahtera berbasis kecerdasan artifisial (AI) dengan nama “Siap Bahagia” untuk generasi Z dan milenial.
Hal tersebut disampaikan Mendukbangga Wihaji saat memaparkan program percepatan atau "quick win" dalam kunjungannya ke Kementerian Sosial (Kemensos) pada Selasa (5/11).
“Kami akan membuat super apps pelayanan keluarga sejahtera berbasis AI (Siap Bahagia). Layanan ini ditujukan bagi gen-Z dan milenial untuk mendapatkan akses edukasi dan pelayanan konsultasi serta ketersediaan data yang terbaru,” kata Wihaji dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Selain aplikasi Siap Bahagia, ia juga menyebutkan beberapa program percepatan lain yang ke depan akan dikolaborasikan bersama Kemensos, seperti penyediaan fasilitas tempat penitipan anak atau daycare bagi pegawai di kementerian/lembaga hingga swasta (Pentas daycare) dengan harapan kelompok pekerja bisa mendapatkan pelayanan perawatan anak pada saat bekerja.
Baca juga: Wamenduk sebut pentingnya ASI eksklusif
Kemudian, gerakan orang tua asuh cegah stunting untuk satu juta anak Indonesia (Genting) yang manfaatnya dapat diterima balita berisiko stunting dengan mendapatkan bantuan dari orang tua asuh, lalu sertifikasi calon pengantin (serbu catin) agar calon pengantin mendapatkan edukasi, layanan konseling, dan pemeriksaan kesehatan secara gratis.
Program strategis berikutnya yakni lansia prima, atau layanan bagi lansia agar menjadi sehat, produktif, mandiri dan bahagia. Melalui program tersebut, lansia bisa mendapatkan edukasi dan pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan datang ke rumah atau home care.
Baca juga: Mendukbangga sebut target penurunan stunting 18 persen
Dalam kunjungannya ke Kemensos tersebut, Wihaji juga mengatakan, salah satu data yang dapat disinergikan yakni data keluarga risiko stunting (KRS) dengan data kesejahteraan sosial, sehingga KRS dapat didaftarkan sebagai penerima bantuan sosial.
Wihaji menjelaskan, Kemendukbangga/BKKBN mendapat tugas sebagai tim pelaksana percepatan penurunan stunting sesuai Perpres Nomor 72/2021. Kemendukbangga juga dapat menyediakan informasi karakteristik keluarga untuk melengkapi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos.
“Contohnya, KRS dapat menjadi anggota keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (KPM PKH). Kami perlu kolaborasi sehingga lebih efektif dan efisien, karena tugas kami mencegah dan menggerakkan, yang bisa memberikan penanganan adalah Kemensos,” ucap Wihaji.
Berita Terkait
Investasi bisa jadi solusi mengurangi pengangguran
Kamis, 7 November 2024 5:38
Free meals program to prepare for demographic bonus
Selasa, 29 Oktober 2024 6:11
Telkomsel lebih dekat dengan Gen Z melalui by.U dan platform Skul.id
Kamis, 24 Oktober 2024 17:02
Program 1 juta apartemen Prabowo-Gibran bantu milenial dan gen Z
Selasa, 15 Oktober 2024 16:39
Berharap calon pemimpin daerah lebih perhatikan isu pendidikan
Rabu, 9 Oktober 2024 6:31
Moeldoko mengungkap urgensi regenerasi petani di tengah tantangan besar
Rabu, 2 Oktober 2024 18:54
Gen Z dan milenial dominasi DPS Pilkada 2024
Kamis, 22 Agustus 2024 7:14
Atase Xu: Di darah Tionghoa tak ada gen mengagresi negara lain
Selasa, 30 Juli 2024 3:29