Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia memberikan dana komitmen sebesar 30 juta dolar AS untuk mendukung kegiatan Organisasi Kesehatan Dunia di bawah PBB (WHO) dalam sesi ketiga KTT G20 di Brasil, Selasa waktu setempat.
"Kami bersedia memberikan komitmen sebesar 30 juta dolar AS untuk menjembatani kesenjangan pendanaan pada kegiatan WHO," kata Prabowo dalam pernyataan melalui tayangan video dari YouTube Sekretariat Presiden yang disaksikan di Jakarta, Rabu.
Presiden berharap dukungan dana tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi pekerjaan mulia yang telah dilakukan oleh PBB. Kemudian ke depannya, negara anggota G20 dapat melanjutkan dampak positifnya.
Di hadapan para anggota KTT G20, Presiden menekankan bahwa Indonesia berkomitmen mendukung upaya internasional. Salah satu bentuk dukungan itu dilakukan melalui WHO.
Baca juga: Prabowo serukan "Viva Zapata!" di hadapan Presiden Meksiko
Senada dengan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendampingi Presiden dalam acara tersebut mengatakan bahwa Presiden Prabowo sempat berbincang dengan Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, di sela-sela KTT G20.
Melalui keterangan foto yang diunggah di instagram pribadinya @smindrawati, Rabu, Menkeu Sri Mulyani mengatakan bahwa keduanya membahas tantangan WHO saat ini dan suasana global yang begitu dinamis dan menantang.
"Presiden @prabowo menyampaikan komitmen Indonesia dalam mendukung aktivitas WHO dalam memperkuat sistem kesehatan dunia yang adil dan berkualitas," tulis Sri Mulyani.
Baca juga: Presiden Prabowo bawa pesan perdamaian di KTT G20
Dalam sesi ketiga KTT G20 itu, Prabowo juga menekankan bahwa kekuatan G20 harus menyatukan dan mempertemukan ekonomi maju dan berkembang, menyatukan pandangan yang berbeda dalam menanggapi tantangan dunia. Hal itu dapat dilakukan dalam semangat transparansi, inklusivitas, dan konsensus sebagai prinsip penting dalam G20.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam sesi ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Baca juga: Indonesia bergabung di BRICS sejak 2014, Begini komitmen Prabowo
Baca juga: Presiden RI Prabowo dan Sekjen PBB bahas sejumlah isu strategis