Badung (ANTARA) - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 2 Wayan Koster-Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) dalam debat ketiga Pilkada Bali mengatakan akan tetap mendorong sistem pertanian organik apabila terpilih kembali.
Giri Prasta di Kabupaten Badung, Rabu, mengatakan sejak menjabat sebagai Bupati Badung dan Koster sebagai Gubernur Bali menerapkan ini demi meningkatkan produktifitas tanah.
“Paslon Koster-Giri sudah melakukan perubahan dari pertanian konvensional ke organik yang diatur Perda Bali Nomor 8 Tahun 2019, program pertanian organik dilaksanakan dengan sangat progresif terutama untuk padi, sayur-sayuran, dan buah-buahan,” kata dia.
Pernyataan Giri ini merespons pertanyaan panelis mengenai upaya peningkatan produktifitas tanah di tengah lahan yang semakin sempit dan pertanian konvensional yang membuat hasil produksi beracun sampai mengancam kesehatan.
Untuk meneruskan program ini, Koster-Giri merancang program edukasi kepada petani yang belum beralih agar tahu dampak positifnya pertanian organik.
Selain itu mereka akan menyiapkan tenaga penyuluh dibarengi pemberian pupuk organik gratis dan sertifikasi bagi petani yang sudah beralih ke pertanian organik.
Kader PDI Perjuangan itu menjelaskan lebih lanjut soal program edukasi petani ini.
“Bagaimana nanti mengedukasi petani soal smart agriculture, itu bisa diterapkan untuk Bali, saya yakin nanti smart agriculture dengan IoT atau AI sangat berguna di Bali,” ujar Giri.
“Dengan meningkatkan produktifitas tanah ini maka kami pastikan menyediakan tenaga penyuluh untuk memberi pelatihan ke petani, juga memberi pupuk organik gratis, dan bebas pajak,” sambung Giri Prasta.
Baca juga: KPU Bali sebut masyarakat sudah bisa tentukan pilihan usai tiga kali debat
Dengan kualitas produk pertanian yang bagus, Koster-Giri akan kembali membantu fasilitasi pemasaran produk organik ke akomodasi pariwisata.
“Kami di Badung sudah melakukan ini, hasil program ini sangat nyata, hampir semua pertanian sudah organik yang dilaksanakan mandiri, ini boleh cek lapangan, saya berterima kasih ke petani telah melaksanakan,” kata dia.
Baca juga: Wilayah Papua rawan pelanggaran Pilkada 2024
Pasangan Calon Peserta Pilkada Bali Nomor Urut 1 Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana dalam kesempatan menanggapi tidak menjawab strategi meningkatkan produktifitas tanah. Putu Agus justru menyinggung terdegradasinya lahan pertanian sebab pembangunan yang berdesakan.
“Kita harus taat dengan regulasi tata ruang agar tidak makin menurun jumlah lahan pertanian kita, yang paling penting kalau bicara organik bagaimana membuat ekosistem mata rantai pupuk organik sehingga lebih dekat dengan masyarakat,” ujarnya.