Pembangunan hunian tetap NTB libatkan 1.500 TNI/Polri

id Gempa Lombok,TNI gempa

Pembangunan hunian tetap NTB libatkan 1.500 TNI/Polri

Panglima Komando Tugas Gabungan Terpadu (Pangkogasbagpad) Mayjen TNI Madsuni, meninjau bentuk Rumah Instan Sehat (Risa) untuk masyarakat korban gempa yang dibangun PT Risa di Koramil 1615-10/Sembalun Kabupaten Lombok Timur NTB. (Foto Kogasbagpad). (1) (1/)

Mataram (Antaranews NTB) - Sebanyak 1.500 personel TNI/Polri dikerahkan untuk membangun hunian tetap bagi korban bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di Mataram, Jumat mengatakan personel TNI/Polri ini merupakan tenaga fasilitator yang ditugaskan untuk mempercepat pembangunan rumah bagi para korban bencana gempa bumi di NTB.

"Rinciannya itu sebanyak 1.000 personel dari TNI dan 500 orang dari Polri," ujarnya.

Ia menjelaskan, tambahan fasilitator itu akan difokuskan pada perbaikan rumah yang masuk katagori rumah rusak ringan dan sedang.

"Agar upaya kita berjalan maksimal, kita harapkan masyarakat juga ikut aktif gotong royong. Yang pasti, dengan nilai gotong royong maka perbaikan rumah bisa dipercepat pengerjaanya," kata Doni seusai menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa NTB di ruang rapat utama (RRU) kantor Gubernur NTB itu.

Doni Monardo, mengatakan dengan tambahan personel TNI/Polri yang banyak itu diharapkan dalam waktu tiga bulan, pembangunan rumah warga yang rusak ringan dan sedang dapat diselesaikan. Sehingga, pihaknya meminta seluruh pihak untuk duduk bersama guna mendiskusikan langkah-langah percepatan itu. Karena jika tidak, dikhawatirkan akan muncul masalah sosial lainnya.

Sementara itu, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengakui sesuai petunjuk pemerintah pusat melalui BNPB, mengerahkan 1.500 anggota TNI/Polri untuk membantu masyarakat NTB membangun rumah. Anggota TNI/Polri tersebut dijadikan fasilitator tambahan yang akan bertugas mendampingi dan melayani masyarakat untuk mempercepat pembangunan rumah warga.

Doktor Zul sapaan akrab Gubernur NTB, menyatakan penambahan fasilitator itu merupakan upaya untuk menyeimbangkan pembangunan rumah dengan pencairan dana yang sudah mencapai Rp3,5 triliun. Apalagi, rumah yang dibangun tidak lagi terpaku pada model rumah berbentuk risha, namun sudah diperbolehkan bangun rumah dengan model lain, yang penting tahan gempa.

"Jadi dengan tambahan tenaga personel dari TNI/Polri ini pembangunan rumah bagi masyarakat yang terdampak segera terealisasi," katanya.