Anggaran bangun tanggul atasi abrasi di Mataram sebesar Rp600 juta

id pemkot mataram,abrasi ,pesisir pantai,tanggul,geobag,dinas pupr

Anggaran bangun tanggul atasi abrasi di Mataram sebesar Rp600 juta

Pemasangan tanggul sementara dan beronjong untuk mengantisipasi abrasi di Kelurahan Bintaro, Pantai Bom Ampenan, dan Mapak, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/HO-BPBD Mataram.

Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), membuat tanggul sementara guna mengatasi abrasi pantai akibat gelombang pasang selama cuaca ekstrem dengan anggaran Rp600 juta.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Kamis, mengatakan anggaran tersebut untuk membuat tanggul sementara sepanjang sekitar 450 meter dengan menggunakan batu bolder.

"Tanggul sementara yang kami pasang sekitar 450 meter itu berada di tiga lokasi, yakni pesisir Pantai Pondok Perasi, Pantai Bom Ampenan, dan Pantai Mapak," katanya.

Baca juga: Cegah abrasi, Pemasangan tanggul ban insang di Mataram dilanjutkan

Tiga lokasi itu menjadi prioritas pemasangan tanggul sementara karena menjadi titik rawan abrasi dan kawasan permukiman nelayan. Karena itu masing-masing titik disiapkan anggaran Rp200 juta.

Dengan anggaran masing-masing titik Rp200 juta itu, kata dia, pemasangan batu bolder bisa dilakukan setiap titik sekitar 140-150 meter, sehingga total panjang tanggul sementara yang akan dikerjakan sekitar 450 meter.

Lale mengatakan selain memasang batu bolder, Pemkot Mataram juga mendapatkan bantuan geobag dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Provinsi NTB, sesuai kebutuhan.

"Batu bolder yang kami pasang untuk melindungi geobag yang sebelumnya sudah dipasang warga untuk mengantisipasi banjir rob," katanya.

Baca juga: Antisipasi abrasi, Tanggul "ban insang" dipasangan di Pantai Penghulu Agung Mataram

Batu bolder yang dipasang saat ini, lanjutnya, dipasang dengan sistem hanya dilepas berjejer, menjorok ke pantai sekitar 3-4 meter. Pemasangan batu bolder itu tidak disusun seperti tanggul melainkan hanya dilepas biasa.

Tujuannya untuk memecah dan menahan gelombang, serta agar nelayan tetap bisa menurunkan perahu mereka ketika hendak melaut.

"Kalau batu bolder disusun tinggi, nelayan tidak bisa kesulitan menurunkan perahu," katanya.

Baca juga: BPBD usulkan pemasangan tanggul permanen atasi longsor di Mataram

Batu bolder ini merupakan batu alam yang memiliki berat satu batu hingga satu kubik, sehingga satu dam batu bolder hanya berisi 2-3 batu.

"Pemasangan batu bolder untuk antisipasi abrasi selama ini cukup efektif dan hampir sama dengan riprap," katanya.

Diketahui, tiga lokasi pemasangan tanggul sementara tersebut dinilai mendesak dan prioritas, karena dikhawatirkan terjadi abrasi pantai dan banjir rob susulan yang dapat mengancam keselamatan warga pesisir.

Baca juga: PUPR Mataram pasang tanggul darurat antisipasi longsor susulan di Sungai Ancar

Langkah penanganan yang dilakukan saat ini, kata dia, merupakan program jangka pendek karena untuk jangka panjang sudah berkoordinasi dengan BWS dengan menyiapkan konsep pengamanan tiga lapis abrasi.

"Tiga lapis yang dimaksudkan meliputi tanggul, riprap, dan pemecah gelombang. Semoga ikhtiar yang kami lakukan bisa segera direalisasikan," katanya.

Baca juga: Pemkot Mataram butuh Rp45 miliar untuk pengaman tanggul pantai