Khofifah hadiri pelantikan deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional NTB

id Khofifah Indar Parawansa

Khofifah hadiri pelantikan deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional NTB

Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim terpilih 2019-2024, menghadiri pelantikan Deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Nusa Tenggara Barat di Pondok Pesantren Maraqittqlimat Mamben, kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Jumat. (Foto/HO/Dok)

Lombok Timur (Antaranews NTB) - Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim terpilih 2019-2024, menghadiri pelantikan Deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) Nusa Tenggara Barat di Pondok Pesantren Maraqittqlimat Mamben, kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Jumat.

Deklarasi JKSN itu sekaligus mensukseskan pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma`ruf Amin. Deklarasi JKSN NTB yang dirangkai dengan Doa Kebangsaan itu dihadiri oleh ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di Pulau Lombok.

Khofifah menegaskan tudingan sejumlah pihak jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan orang Islam adalah keliru.

Ia mengaku melihat langsung Presiden Jokowi taat melaksanakan puasa sunnah Senin dan Kamis.

"Saat kemarin pas Kamis, sempat diundang ke Istana Presiden di Jakarta, saya terkaget-kaget. Begitu adzan tiba-tiba ajudan presiden menyuguhkan air putih dan kurma serta makanan. Terus saya diajak presiden berbuka puasa bersama," ungkap mantan Mensos ini.

Ia mengatakan dalam ajaran Islam manakala pemimpinnya itu sudah taat dan rajin melaksanakan perintah ibadah yang wajib serta ibadah sunnah, maka wajib umat Islam memperjuangkannya.

"Insya Allah, jika pemimpin kita riyadoh kayak Pak Jokowi, maka negara kita akan makmur. Jadi, tugas kita bersama-sama harus bisa memperjuangkan Pak Jokowi pada Pilpres 2019," tegas Khofifah.

Ia menambahkan di NTB lantaran dikenal adalah Pulau Seribu Masjid, maka sudah selayaknya umat Islam harus memilih pemimpin yang beragama Islam dan taat beribadahnya.

"Sosok pak Jokowi adalah pemimpin panutan umat Islam, sangat pas di JKSN NTB ketuanya adalah Pak TGH Hazmi Hamzar yang adalah cendikiawan muslim serta doktor ahli hukum," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah dan tim JKSN memaparkan bagaimana sukses pemerintahan Jokowi selama empat tahun ini.

Tentang penurunan kemiskinan siginifikan di pemerintahan Jokowi. Yang menurut Khofifah tidak terbantahkan dengan narasi apapun.

Data penurunan kemiskinan bukan hanya di-"publish" oleh BPS, namun juga terkonfirmasi bank dunia IMF.

"Saya tahu karena saya ikut berproses dalam kaitan penurunan kemiskinan itu," tegasnya.

Selain soal keberhasilan, yang juga penting adalah penyampaian bagaimana para "influencer" menjawab hoaks, dan kampanye negatif yang saat ini semakin deras menghantam pasangan Jokowi-Ma`ruf.

"Nah mereka sudah harus punya kemampuan yang lebih `update` untuk menjawab hoaks dan `negative campaign`. `Update` itu akan terbangun jika ada ada ada dalam satu jejaring sehingha demokrasi yang bermartabat," ujarnya.