Jakarta (ANTARA) - Pelatih Pelita Jaya Jakarta Justin Tatum mengatakan bahwa laga terakhir dalam babak reguler Indonesian Basketball League (IBL) 2025 melawan Dewa United Banten, Sabtu (21/6) mendatang, menjadi momentum untuk menguji karakteristik pemain guna menghadapi playoffs.
Ia menjelaskan, skuad asuhan Pablo Favarel tersebut sama kuatnya dengan Satria Muda Pertamina Jakarta yang baru saja dikalahkan pada Kamis malam, sehingga akan berdampak positif untuk pengembangan ke depan.
"Pertandingan melawan Dewa United nanti sangat penting, karena mereka merupakan tim yang solid, berada di peringkat pertama klasemen, dan sudah bermain dengan bagus," kata Tatum usai Pelita Jaya mengalahkan Satria Muda dengan skor 77-72, di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Kamis malam.
Dia menjelaskan, tiga laga terakhir Pelita Jaya termasuk melawan Prawira Bandung dan Anak Dewa nanti, merupakan ujian untuk melihat karakteristik permainan para pemain.
Sebab, ketiga tim itu memiliki skuad yang mumpuni untuk merengkuh trofi juara musim ini.
"Tetapi itu yang kami inginkan, bertanding melawan tiga tim kuat karena ingin melihat jenis atau karakter bermain para pemain, setelah sejauh ini dibangun secara kolektif," ujar ayah dari megabintang NBA Jason Tatum itu.
Baca juga: Youbel sebut masih ada waktu tingkatkan kualitas Satria Muda
Ia menekankan, para pemain harus membulatkan tekad dan bermain sepenuh hati saat melawan Dewa United, dalam babak terakhir babak reguler nanti. Sebab, dengan begitu setiap pemain bisa mengukur kemampuan masing-masing guna berkontribusi maksimal kepada tim ke depan.
Apalagi, fase playoffs akan dilalui dengan sangat ketat, karena semua tim yang lolos memiliki amunisi andalan masing-masing guna bisa melangkah jauh.
Baca juga: Pelatih Satria Muda yakin Bram tampil "meledak" saat Playoffs
Sementara itu, kemenangan 77-72 melawan Satria Muda Pertamina Jakarta membuat Pelita Jaya Jakarta menggeser posisi Dewa United Banten di puncak klasemen IBL Gopay 2025.
Saat ini Andakara Prastawa dan kawan-kawan telah mengemas 47 poin, serta memiliki rekor pertandingan 22-3 (menang-kalah). Sedangkan Anak Dewa yang dilatih Pablo Favarel bertengger di peringkat kedua, dengan mengemas 46 poin, serta memiliki rekor laga 21-4.