Mataram (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat menelusuri keberadaan adik terlapor kasus dugaan penggelapan belasan mobil operasional badan pengawas pemilu (bawaslu).
Kepala Satreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili di Mataram, Kamis, menerangkan bahwa penelusuran adik terlapor yang merupakan oknum ASN bawaslu berinisial LIA ini merupakan tindak lanjut hasil pemeriksaan.
"Keterangan dari terduga pelaku, yang hilang itu ada enam mobil, itu katanya sudah di 'take over' ke adiknya. Makanya, sekarang kami lagi mencari adiknya ini," katanya.
Baca juga: Polres Mataram panggil Ketua Bawaslu NTB terkait penggelapan mobil operasional
Dia menjelaskan bahwa enam dari 12 mobil operasional bawaslu kabupaten/kota di NTB yang digelapkan terduga pelaku LIA ini sudah berhasil ditemukan.
"Tiga sudah kami amankan di kantor. Tiga lagi sudah dikembalikan ke pemiliknya. Sisanya yang enam ini katanya yang dibawa sama adik terduga pelaku," ucap dia.
Baca juga: Gelapkan 12 mobil sewa, Seorang ASN Bawaslu NTB dilaporkan ke polisi
Perihal status belasan mobil operasional bawaslu merupakan kontrak sewa dengan pihak ketiga, Regi menerangkan bahwa hal tersebut sudah selesai.
"Keterangan dari terduga pelaku sudah putus kontrak. Itu juga belum bisa kami pastikan, karena itu kami butuh ketenangan dari bawaslu. Makanya, kami panggil ketua bawaslu, apa betul putus kontrak atau belum? Kami butuh penguatan juga," ujarnya.
Terkait pemeriksaan Ketua Bawaslu NTB Itratip yang diagendakan pada akhir pekan lalu, Regi menerangkan bahwa yang bersangkutan belum hadir.
"Kemarin sudah kami panggil cuma belum datang, makanya kami agendakan panggil lagi hadir pekan depan," ucap dia.
