Emas dalam genggaman: Investasi mudah di ujung jari (Bagian 3)

id emas,Emas dalam genggaman,Investasi mudah ,pegadaian,mengEMASkanIndonesia Oleh Abdul Hakim

Emas dalam genggaman: Investasi mudah di ujung jari (Bagian 3)

Pramuniaga menunjukkan produk emas batangan di Galeri 24 Pegadaian Cabang Ampenan, Mataram, NTB, Senin (28/10/2024). Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) yang dijual di galeri tersebut pada Senin siang mengalami penurunan harga sebesar Rp7.000 per gram menjadi Rp1.566.000 per gram dari sebelumnya berada di posisi Rp1.573.000 per gram pada Minggu (27/10/2024). (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/foc.)

Mataram (ANTARA) -
Menyimpan emas di ujung desa

Di pedesaan dan wilayah terpencil, akses layanan keuangan modern sering menjadi tantangan. Jarak jauh ke kota, keterbatasan transportasi, dan minimnya literasi finansial membuat masyarakat sulit menabung, mengajukan pinjaman, atau memanfaatkan investasi emas.

Untuk menjembatani kesenjangan ini, Pegadaian menghadirkan jaringan agen di pelosok, termasuk di Nusa Tenggara Barat (NTB), membawa layanan gadai, tabungan emas, dan pinjaman berbasis emas langsung ke masyarakat.

Program agen Pegadaian bukan sekadar memperluas layanan finansial, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan komunitas lokal. Dengan hadirnya agen, warga desa dapat belajar mengelola keuangan, menabung emas, dan mengembangkan usaha. Ini sejalan dengan misi Pegadaian untuk #mengEMASkanIndonesia sekaligus mendorong inklusi keuangan yang merata.

Di Dusun Batu Putih, Desa Sesaot, Lombok Barat, Muhammad Hidayat, seorang agen Pegadaian, menjadi jembatan antara Pegadaian dan masyarakat desa. “Sebelumnya warga harus menempuh perjalanan satu jam ke kota untuk menabung atau gadai. Sekarang, semua bisa dilakukan di sini, dekat rumah,” ujar Hidayat sambil menunjukkan meja kerja kecilnya yang penuh buku tabungan dan dokumen emas.

Hidayat menjelaskan bahwa banyak warga awalnya skeptis terhadap layanan keuangan modern. “Mereka takut menabung emas karena tidak tahu prosedurnya. Kami datang untuk memberikan edukasi, mulai dari cara menabung hingga manfaat tabungan emas untuk masa depan,” jelasnya.

Salah satu warga, Nur Aini, memanfaatkan layanan ini untuk modal usaha kecil menjual kerajinan tangan. “Dulu saya harus ke Mataram untuk menabung emas, sekarang cukup di agen sini. Modal usaha aman, tabungan emas tetap bertambah. Edukasi dari agen juga membuat saya lebih paham mengelola keuangan keluarga,” katanya.

Selain warga perorangan, agen Pegadaian juga melayani pelaku UMKM. Di Desa Dasan Tapen, Lombok Timur, agen Lalu Arif mencatat meningkatnya minat UMKM untuk menggunakan pinjaman berbasis emas. “Banyak pedagang kecil kini berani mengembangkan usaha karena punya jaminan tabungan emas. Pinjaman lebih mudah diakses, bunga transparan, dan modal aman,” ujarnya.

Baca juga: Emas dalam genggaman: Investasi mudah di ujung jari (Bagian 1)

Literasi keuangan

Keberadaan agen Pegadaian di NTB lebih dari sekadar transaksi finansial. Mereka juga menjadi pusat literasi keuangan. Agen mengajarkan warga cara menabung rutin, mengelola pinjaman, hingga merencanakan investasi jangka panjang. Dengan pendekatan ini, masyarakat tidak hanya menabung emas, tetapi juga memahami nilai strategis pengelolaan keuangan.

Selain itu, agen pegadaian mengajak masyarakat tidak hanya tahu menabung emas, tapi juga memahami bagaimana emas bisa menjadi modal usaha, jaminan pinjaman, dan investasi masa depan. Anak-anak dan remaja pun kami ajak belajar sejak dini, agar terbiasa merencanakan keuangan mereka.

Program literasi ini juga sejalan dengan prinsip ESG (Environmental, Social, Governance). Dari aspek sosial, agen Pegadaian memberdayakan masyarakat untuk mengelola aset secara cerdas dan aman, membuka akses keuangan bagi kelompok yang sebelumnya sulit dijangkau, serta menumbuhkan kemandirian ekonomi.

Keberadaan agen juga menekan risiko sosial. Di beberapa desa di Lombok Timur dan Sumbawa, pinjaman ilegal atau rentenir sempat membebani warga. Dengan hadirnya agen resmi Pegadaian, masyarakat kini memiliki opsi legal, aman, dan transparan untuk pinjaman berbasis emas. Hal ini meningkatkan kepercayaan warga terhadap layanan keuangan formal dan meminimalkan risiko kehilangan modal akibat praktik rentenir.

Baca juga: Emas dalam genggaman: Investasi mudah di ujung jari (Bagian 2)

Peluang usaha lokal

Agen Pegadaian tidak hanya membawa layanan finansial, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi lokal. Banyak agen yang membuka usaha tambahan, seperti warung atau kios kecil, sehingga memberi lapangan kerja baru di desa.

Di Desa Tanjung, Sumbawa, Rahmawati memadukan usaha dagangnya dengan layanan Pegadaian. “Dengan dukungan Pegadaian, saya bisa membuka kios kecil sekaligus melayani warga yang ingin menabung emas atau mengajukan pinjaman. Pendapatan keluarga meningkat, warga terbantu,” ujarnya.

Di Lombok Barat, Muhammad Hidayat juga mencatat bahwa beberapa agen baru muncul setelah melihat kesuksesan awal. “Sekarang warga di desa melihat peluang usaha tambahan sebagai agen Pegadaian. Mereka bisa membantu masyarakat sekaligus menambah penghasilan keluarga,” katanya.

Kehadiran agen Pegadaian juga berdampak positif bagi generasi muda. Sekolah dan komunitas pemuda di desa rutin mengadakan program literasi keuangan dengan menggandeng agen Pegadaian.

Anak-anak dan remaja belajar menabung emas, merencanakan keuangan pribadi, dan memahami manfaat investasi jangka panjang. Program ini menanamkan budaya menabung emas sejak dini, agar generasi muda terbiasa merencanakan masa depan secara finansial.

Agen Pegadaian adalah ujung tombak inklusi keuangan. Mereka membawa layanan kami hingga ke desa-desa terpencil, sekaligus mendidik masyarakat tentang pengelolaan keuangan dan investasi emas. Ini adalah langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis emas di seluruh Indonesia.

Dengan jaringan agen Pegadaian, layanan keuangan modern tidak lagi eksklusif bagi kota besar. Tabungan emas, gadai, dan pinjaman berbasis emas kini menjangkau pelosok NTB, memberdayakan masyarakat, dan menanamkan budaya menabung yang berkelanjutan.

Keberadaan agen memperkuat inklusi keuangan, menumbuhkan kemandirian ekonomi, dan mendukung terciptanya generasi emas Indonesia yang cerdas finansial.

Pegadaian, melalui agen di NTB dan seluruh nusantara, bukan hanya menghadirkan layanan finansial; mereka membangun mitra sosial, mendukung UMKM, dan membentuk masyarakat yang lebih melek keuangan.

Dengan semangat #mengEMASkanIndonesia, agen Pegadaian membawa kemudahan, keamanan, dan literasi finansial ke seluruh penjuru negeri, menjadikan emas sebagai fondasi masa depan yang stabil dan berkelanjutan.

Baca juga: Menteri P2MI meresmikan Desa Migran Emas di NTB


Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.