Mataram (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia/PI (Persero) berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar sosialisasi penyaluran pupuk organik subsidi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Keuangan dan Umum PT Petrokimia Gresik Adityo Wibowo melalui pernyataan resmi yang diterima di Mataram, Rabu, mengatakan sosialisasi ini bagian dari upaya mempercepat serapan sarana produksi pertanian sekaligus memperkuat tata kelola penyaluran yang transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
"Ini digelar dalam rangka persiapan implementasi elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) tahun 2026," katanya.
Ia mengatakan bahwa Pupuk Indonesia Grup siap mendukung implementasi e-RDKK tahun 2026 untuk menjadikan tata kelola pupuk bersubsidi lebih transparan, akuntabel, dan efisien.
"Kami menyadari, keberhasilan program ini hanya dapat dicapai melalui komunikasi yang intensif, koordinasi yang solid, dan semangat gotong royong. Pupuk Indonesia Grup siap mendukung penuh," ujar dia.
Baca juga: Pupuk Indonesia dan Kementan sosialisasi penyaluran pupuk organik subsidi di NTB
Pupuk Indonesia Grup mendukung penuh program ketahanan pangan yang telah menjadi Astacita Presiden Prabowo Subianto. Salah satu upayanya dengan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi termasuk pupuk organik Petroganik.
Menurutnya, pupuk organik subsidi atau yang dikenal Petroganik memiliki manfaat dalam menjaga kesuburan tanah, memperbaiki struktur lahan, meningkatkan efisiensi pupuk, serta menjaga keberlanjutan ekosistem pertanian.
Oleh karena itu, Adityo menegaskan bahwa kolaborasi lintas lembaga menjadi penting untuk memastikan serapan pupuk subsidi salah satunya organik berjalan optimal di lapangan.
"Langkah tersebut dirancang agar diseminasi informasi, edukasi pemupukan, serta pengawalan penebusan pada kios resmi atau yang sekarang disebut titik serah (PPTS) dapat berlangsung merata salah satunya wilayah Kabupaten Lombok Timur," ujarnya.
Baca juga: Mentan memastikan stok pupuk subsidi aman demi perkuat ketahanan pangan
Direktur Pupuk Kementerian Pertanian Jekvy Hendra menyampaikan optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi perlu didukung dengan data. Oleh karena itu, dirinya mengajak kepada seluruh stakeholder untuk mensukseskan program e-RDKK tahun 2026.
"Kedatangan kami untuk memberikan pemahaman semua teman-teman. Kalau mau menginput data RDKK harus mengumpulkan semua kelompok tani, jangan kepada individu, tapi verifikasi ke semua kelompok tani, lahannya cocok tidak, silahkan melakukan verifikasi secara selektif setelah itu diinput ke RDKK," katanya.
Kapoksi Pupuk Bersubsidi Ditjen PSP Kementerian Pertanian Sri Pujiati mengimbau kepada seluruh petani/kelompok tani dan penyuluh pertanian di NTB, untuk menyukseskan e-RDKK 2026 dengan menginput data yang tepat sesuai yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 15 Tahun 2025.
"Dalam proses pendataan, mari kita lakukan sesuai kondisi riil di lapangan. Jangan sampai data RDKK yang disusun tidak mencerminkan kebutuhan sebenarnya," ujar dia.
Baca juga: Revitalisasi KP3 memastikan pupuk bersubsidi tepat sasaran
Misalnya, jika suatu lahan merupakan lahan tadah hujan dan hanya mampu panen satu kali, cukup dituliskan satu musim tanam saja. Tidak perlu dipaksakan menjadi tiga musim tanam bila faktanya tidak demikian. Dengan pendataan yang akurat, perencanaan dan penyaluran pupuk akan lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan petani.
Lebih lanjut, Sri meminta kepada seluruh petani tak perlu khawatir jika telah menginput data pupuk subsidi pada RDKK sesuai dengan kebutuhan real. Menurut dia, proses input RDKK dapat diusulkan pada tahun berjalan seperti yang tertuang pada Permentan Nomor 15 Tahun 2025.
Guna memenuhi kebutuhan petani, Senior Manager (SM) Regional 3B Pupuk Indonesia Sidharta mengatakan bahwa Pupuk Indonesia menyediakan stok pupuk subsidi di gudang Lini III Provinsi NTB sebanyak 44.642 ton yang siap ditebus petani sesuai ketentuan. Adapun stok pupuk bersubsidi tersebut terdiri dari 30.566 ton Urea, 12.427 ton NPK, 521 ton NPK Formula Khusus/Kakao, dan 1.040 ton organik.
Baca juga: Gubernur NTB komitmen cari solusi rendahnya serapan pupuk subsidi
Sementara dari sisi realisasi, Pupuk Indonesia berhasil menyalurkan 236.172 ton pupuk bersubsidi di NTB. Secara khusus, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Kabupaten Lombok Timur mencapai 37.072 ton atau telah mencapai 57 persen dari alokasi yang ditetapkan.
Rinciannya meliputi Urea sebesar 20.909 ton, NPK Phonska 14.076 ton, NPK Formula Khusus Kakao 5 ton, serta Organik 2.082 ton.
"Pupuk Urea masih mendominasi serapan dengan penyaluran yang konsisten untuk mendukung kebutuhan komoditas pangan utama. Produk NPK Phonska menjadi pilar penting dalam menunjang produktivitas padi dan jagung, dengan realisasi penyaluran yang stabil dan stok yang memadai di gudang lini III. Produk NPK Formula Khusus (FK) Kakao, meskipun porsinya lebih kecil, tetap disalurkan sesuai kebutuhan wilayah sentra komoditas kakao untuk menjaga kualitas produksi kakao," kata Sidharta.
