KBRI Lima mengajak pengusaha Bolivia tingkatkan perdagangan dengan RI

id indonesia dan bolivia,kerja sama indonesia bolivia,indonesia update,kbri lima,ricky suhendar,perdagangan indonesia boliv

KBRI Lima mengajak pengusaha Bolivia tingkatkan perdagangan dengan RI

Duta Besar RI untuk Peru merangkap Bolivia Ricky Suhendar memaparkan potensi bisnis Indonesia kepada puluhan pimpinan perusahaan Bolivia yang hadir dalam agenda temu bisnis “Indonesia Update” di Santa Cruz, Bolivia, Jumat (28/11/2025). (ANTARA/HO-KBRI Lima)

Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Lima mendorong pengusaha Bolivia meningkatkan perdagangan dengan Indonesia melalui temu bisnis “Indonesia Update” dengan menyasar pasar non-tradisional yang dinilai masih belum tergarap optimal.

Duta Besar RI untuk Peru dan Bolivia Ricky Suhendar mengatakan potensi ekonomi kedua negara besar, namun nilai perdagangannya belum mencerminkan kapasitas sebenarnya.

“Nilai perdagangan Indonesia–Bolivia saat ini belum mencerminkan angka potensial. Saya berharap temu bisnis ini meyakinkan pelaku usaha Bolivia untuk berbisnis dengan Indonesia,” kata Ricky dalam acara di Santa Cruz pada 28 November.

Menurut keterangan tertulis KBRI Lima yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, Ricky memaparkan peluang Indonesia sebagai ekonomi terbesar di ASEAN kepada sekitar 70 pimpinan perusahaan Bolivia yang hadir dalam forum tersebut.

Ia juga mengundang pelaku usaha Bolivia mengikuti Trade Expo Indonesia ke-41 tahun depan untuk melihat langsung peluang investasi dan perdagangan yang ditawarkan Indonesia.

Ricky menyebut temu bisnis yang digelar bersama Instituto Boliviano de Comercio Exterior (IBCE) sebagai langkah penting mempererat hubungan ekonomi kedua negara.

Baca juga: Indonesia minta pemerintah Peru selidiki kasus penembakan staf KBRI Lima

Presiden IBCE Luis Ernesto Castedo Urzagaste menyatakan optimismenya bahwa “Indonesia Update” akan membuka jejaring bisnis baru dan mendorong interaksi dagang yang lebih intensif.

Menurut KBRI Lima, Bolivia dengan populasi 11,3 juta jiwa merupakan pasar menjanjikan bagi produk unggulan Indonesia, seperti kendaraan, kopi, sabun, alas kaki, dan produk farmasi.

Data Kementerian Perdagangan RI mencatat nilai perdagangan Indonesia–Bolivia pada 2024 mencapai 25,1 juta dolar AS. Ekspor Indonesia ke Bolivia sebesar 7,5 juta dolar AS, sementara impor dari Bolivia mencapai 14,8 juta dolar AS pada tahun yang sama.

Baca juga: Staf RI di KBRI Lima Peru tewas ditembak

KBRI menilai tren pertumbuhan tersebut membuka ruang kerja sama yang lebih luas jika pelaku usaha kedua negara meningkatkan konektivitas dan memperdalam hubungan dagang. Ricky menegaskan bahwa Indonesia siap memperkuat kolaborasi ekonomi melalui forum bisnis lanjutan, promosi investasi, dan fasilitasi perdagangan yang lebih intensif dengan Bolivia.



Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.